Adhi Commuter Property Bangun Hunian Berdampingan Dengan Moda Transportasi

Manajer Biro Promosi Djoko Santoso, Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti Hanif Setyo Nugroho, Komisaris Utama PT Adhi Commuter Properti Pundjung Setya Brata dan Project Director RIVIA Nanang Safrudin Salim pada jumpa pers pembangunan 3 proyek Adhi Commuter Properti di Jakarta. Senin (18/11). foto : Dany Krisnadhi/ANCphoto

Jakarta.Akuratnews - PT Adhi Commuter Properti (ACP) menperkenalkan tiga proyek hunian baru di kawasan Bogor, Jawa Barat, diantaranya, Rivia dan Adhi City di Kawasan Sentul, dan Grand Central Bogor (GCB) yang merupakan hunian vertikal berkonsep TOD di Stasiun KRL Kota Bogor.

"Proyek hunian kami adalah akses yang mudah dari transportasi publik, baik LRT, commuter line maupun jalan tol," kata Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti Hanif Setyo Nugroho pada Soft Launching Rivia, Adhi City dan GCB di ajang pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (18/11).

Sebelumnya GCB dikembangkan oleh PT Mega Graha Citra Perkasa yang merupakan anak usaha PT Cowell Development. Dan kini proyek tersebut dipegang oleh ACP setelah dilakukannya proses akuisisi dari Mega Graha.

Adapun angka penjualan yang ditargetkan ACP pada proyek tersebut masing-masing Rp 2,3 triliun, lalu Rp 600 miliar dari GCG dan Adhi City sebesar Rp 23 triliun.

Pundjung Setya Brata, Komisaris Utama PT ACP dalam paparannya menambahkan, tiga proyek baru ini dikembangkan ACP untuk mempercepat pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) di Kota Bogor yang saling terhubung dengan moda transportasi publik, terutama light rail transit (LRT).

Berbeda dengan Rivia dan GCG yang merupakan hunian vertikal, pada proyek Adhi City, anak usaha PT Adhi Karya Tbk ini mengembangkan hunian tapak atau landed house di atas lahan seluas 120 hektare (ha).

"Pengembangan rumah tapak merupakan upaya ACP dalam menjawab permintaan generasi milenial yang sebagian masih menginginkan rumah bukan apartemen," paparnya.

Untuk itu dalam pengembangan proyek Adhi City tahap I sebanyak 400 unit rumah, ACP menawarkan dua klaster dimana satu klaster khusus menyasar segmen milenial. Begitu pula dengan harga jual yang ditawarkan disesuaikan kemampuan mereka yang umumnya memiliki masa kerja yang belum lama.

"Unit rumah di Adhi City mulai ditawarkan dengan harga Rp 500 juta, sehingga bisa menjangkau karyawan dengan penghasilan Rp 6 juta – 7 juta," ungkap Hanif.

Selain klaster berukuran 36 m2 dengan lahan seluas 60 m2. Pada tahap I Adhi City juga ditawarkan tipe untuk generasi yang lebih senior (mapan) yakni ukuran 60 m2 dengan luas lahan 120 m2.

"Fasilitas dari dua klaster tadi disesuaikan segmen pasar yang dituju. Misalnya fasum untuk anak muda karena dianggap lebih suka berkumpul, sementara tipe untuk senior disiapkan fasilitas yang lebih privat," pungkasnya. (dk/akuratnews).

Penulis:

Baca Juga