IFNGO 24th Workshop ASEAN
Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Para Aktivis Anti Narkoba Menggelar Workshop di Jakarta
Jakarta, Akuratnews.com - Upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak.
Sebagai bagian dari strategi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, para aktivis anti narkoba berkumpul dan menggelar workshop agar menghasilkan banyak rekomendasi mengenai pentingnya mencegah dan menangani masalah narkoba.
Presiden IFNGO Augusto Noguiera menyatakan bahwa tujuan dari workshop ini, agar masyarakat umum dan warga anti madat membentuk noble citizen, warga negara utama.
Menurut Augusto Noguiera, harus ada satu kesamaan pandangan untuk sama-sama memberantas peredaran narkoba.
“Kami dorong dan kiranya bisa viral, menjadi sebuah gerakan kesadaran akan bahaya narkoba di semua lini kehidupan kita,” ujar Augusto dalam jumpa pers Workshop IFNGO 24th di Jakarta, Selasa, (26/11/2019).
Menurut Wakil Ketua Panitia Acara IFNGO 24th Workshop ASEAN Asri Hadi mengatakan, kegiatan workshop ini akan menjadi ajang bagi para NGO di negara-negara ASEAN untuk terus berusaha membangun kebersamaan antar negara di Asean dalam mempersempit ruang gerak bagi para bandar narkoba dan mafia narkoba.
“Para aktivis anti narkoba berkumpul, untuk mencari rumusan drug demand reduction. Meminimalkan permintaan akan narkoba dan penyalahgunaan di antara generasi milenial,” ucap Asri Hadi.
Sementara itu, Presiden BERSAMA (Badan Kerjasama Sosial Utama Pembinaan Warga Tama), yang berdiri sejak 1978, Mayjen Pol Purn Putera Astaman meminta dukungan dari media massa agar turut berpartisipatif mengkampanyekan gerakan anti narkoba.
“Saya harapkan media massa bisa ikut memahami mengenai masalah narkoba dan ancaman bagi negara, karena sesuai pesan Presiden Jokowi bahwa negara kita ini sudah darurat narkoba,” kata jenderal Purnawirawan bintang dua ini.
Ia menambahkan, agar implementasi program pencegahan penyalahgunaan narkoba berlangsung secara efektif, maka program tersebut tidak hanya mengangkat dan membahas isu-isu terkait dengan perilaku penyalahgunaan narkoba yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok masyarakat saja, tetapi harus mencakup juga aspek lain yang memiliki korelasi, seperti aspek budaya, etnik, lingkungan, serta aspek psiko-sosial segmen populasi yang menjadi Target Group intervensi.
Oleh karena itu penting untuk memadukan program pencegahan dengan target populasi yang akan menjadi sasaran intervensi (implementasi program pencegahan). Selanjutnya, diperlukan program pelatihan baik kepada individu maupun kepada kelompok.
Program pelatihan ketrampilan (yang bersifat universal, selektif, dan indikatif) sebagai bagian dari program pencegahan, secara umum bertujuan untuk memperkuat faktor protektif di dalam keluarga, melengkapi orang tua dengan ketrampilan dan kemampuan, untuk memberikan dukungan kepada anak, serta meningkatkan hubungan (kedekatan) orang tua dengan anak, sehingga mencegah anak melakukan penyalahgunaan narkoba.
Program pelatihan ketrampilan kepada orang tua terbukti tiga kali lebih efektif dibandingkan dengan program yang sama yang diterapkan khusus untuk anak-anak dan pemuda.
The 24 IFNGO Asean NGO’s Workshop mengambil tema “Drug Demand Reduction: Kecanduan Di Antara Milenial Menuju Standar Internasional pada Pencegahan Penggunaan Narkoba.”, dan akan dilaksanakan mulai tanggal 26 Nopember sampai tanggal 29 Nopember 2019.
Tampak di panggung jumpa pers adalah Presiden IFNGO Augusto Noguiera dan Mayjen Pol (Purn) Putera Astaman didampingi Poppy Hayono Isman, dari Yayasan ASA yang kini bertindak sebagai Ketua acara ini.
Komentar