Dampak Perang Dagang Akan Terasa Mulai Tahun Depan
Jakarta, Akuratnews.com - Perang Dagang antara Amerika Serikat dan China diperkirakan akan terus memberikan dampak pada kedua negara tersebut. Bagi China sendiri, perekonomian mereka mulai merasakan gempurannya. Bila sejauh ini hanya berdampak psikologis, setidaknya pada 2019 akan mulai terasa dampak ekonominya.
Bukan hanya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan, namun juga berdampak meluas pada pertumbuhan ekonomi China. Perlambatan ekonomi Negeri Tirai Bambu tidak akan terhindarkan. Sayangnya, bila ini terjadi, akan berimbas dalam perekonomian global pula. Tidak tanggung-tanggung, permintaan global akan turun setidaknya hingga dua tingkat.
Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia meningkat tahun ini ketika AS di bawah Presiden Donald Trump memprakarsai tarif barang-barang China senilai $ 250 miliar, dua pertiga dari defisit barang bilateral pada tahun 2017. Beijing menanggapi dengan pungutannya sendiri senilai $ 110 miliar dari Barang AS. Pada bulan lalu, kedua belah pihak mencapai gencatan senjata sementara pada eskalasi baru. Gedung Putih telah sepakat untuk tidak menaikkan tarif pada bulan Januari jika dapat menengahi kesepakatan dengan China pada awal Maret, sementara Beijing telah mengumumkan pemotongan beberapa tarif untuk makanan ternak dan mobil.
Secara teori, tarif menaikkan harga bagi konsumen AS dan mengurangi permintaan untuk produk buatan China, memukul ekonomi yang sudah melambat. Namun, surplus perdagangan China dengan AS mencapai rekor pada bulan November.
Perekonomian sudah menunjukkan beberapa tanda gentar. Setelah pertumbuhan ekspor tahun-ke-tahun yang kuat sebesar 14.4 persen pada bulan September dan 15.6 persen pada bulan Oktober, pertumbuhan turun menjadi peningkatan 5.4 persen yang mengecewakan pada bulan November, menurut angka resmi yang diakses melalui basis data Wind Info. (LH)
Komentar