Data 500 Juta Tamu di Jaringan Starwood Hotels Dicuri Hacker
Jakarta, Akuratnews.com - Jaringan hotel Marriot International mengumumkan bahwa database informasi mengenai tamu yang pernah menginap di hotelnya diretas hacker. Ini berpotensi mengekspos informasi pribadi sekitar 500 juta tamu mereka.
Ratusan juta data yang diretas merupakan tamu dari hotel di jaringan Starwood Hotels, seperti W Hotels, St. Regis, Sheraton Hotels & Resorts, Westin Hotels & Resorts, Hotel Element, Aloft Hotels, the Luxury Collection, Tribute Portfolio, Le Meridien Hotels & Resorts, Four Points by Sheraton, dan Design Hotels.
Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah para hacker berhasil mengakses secara ilegal ke jaringan Starwood Hotel sejak 2014. Sekitar 500 juta tamu berpotensi telah dicuri datanya, mulai dari nama, email, alamat, nomor telepon, nomor paspor, tanggal lahir, jenis kelamin, informasi kedatangan dan keberangkatan, hingga kartu kredit.
Pihak Marriott mengatakan mereka kali pertama mengetahui peretasan itu setelah alat keamanan internal mengirimkan peringatan pada 8 September 2018. Kemudian setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, jaringan hotel itu mengetahui bahwa pihaknya telah diretas jauh dari tanggal tersebut.
Perusahaan yang membeli Starwood Hotels pada 2016 itu kini sudah melaporkan insiden peretasan kepada penegak hukum dan pihak yang berwenang.
"Kami masih menyelidiki situasinya sehingga kami belum memiliki daftar spesifik dari hotel tertentu. Yang kami tahu peretasan ini hanya berdampak pada merek Starwood," ujar juru bicara Hotel Marriott Jeff Flaherty kepada Reuters.
Pihak Marriott juga menambahkan, terlalu dini untuk memperkirakan dampak keuangan dari pelanggaran tersebut. Mereka meyakini kalau kejadian ini tak akan memengaruhi keuangan dalam jangka panjang.
Hotel-hotel mewah belakangan memang sedang menjadi incaran para peretas. Mereka berusaha mencuri informasi seperti data kartu kredit.
Tahun lalu Hotel InterContinental dan Hyatt yang pernah menjadi korban cyber crime.
Hyatt mengatakan telah menemukan akses tidak sah ke informasi kartu pembayaran di lokasi-lokasi tertentu dan memengaruhi 41 hotel di 11 negara.
Komentar