Ini Pesan Natal Presiden Jokowi dan Menag Yaqut

Jakarta, Akuratnews.com - Umat Kristiani hari ini merayakan Natal. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Kristen di seluruh Indonesia.

Lalu, apa pesan Natal dari Presiden Jokowi tahun ini?

"Hari Natal ini tidak seperti tahun-tahun lalu ketika keceriaan dan keriaan akhir tahun menyelimuti kehidupan negeri kita," kata Jokowi di akun Twitter resminya, Jumat (25/12).

Lanjut Jokowi, pandemi Covid-19 membuat masyarakat belajar banyak hal. Termasuk saat perayaan Natal.

"Pandemi telah mengubah banyak hal dan memberikan pelajaran," ujarnya.

Presiden Jokowi pun berdoa di tengah suasana pandemi yang belum usai, kasih Natal tetap dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.

"Semoga kedamaian, keselamatan, dan keberkahan senantiasa mengiringi langkah kita semua," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga mengucapkan selamat merayakan Natal kepada umat Kristiani di Indonesia.

"Semoga kebahagiaan Natal menyertai umat Kristiani. Kehidupan damai dalam harmoni kemajemukan Indonesia juga tetap terjaga,” kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/12).

Yaqut juga mengimbau agar perayaan Natal 2020 digelar secara sederhana dan menghindari dan menjauhkan diri dari perilaku konsumtif dan pemborosan.

“Rayakan Natal dengan penuh kesederhanaan dan terus berbagi kasih pada sesama,” kata Yaqut.

Menurutnya, hal terpenting dari perayaan Natal adalah kesadaran umat Kristiani untuk semakin dekat dengan Sang Maha Kuasa sebagai pemberi hidup bagi manusia. Kesadaran itu lalu diwujudkan dalam perubahan dan pembaharuan pola hidup ke arah yang lebih baik.

Perayaan Natal, imbuh Menag, pada hakikatnya juga sarana meningkatan kualitas hidup beragama umat Kristiani. Peningkatan kualitas itu diharapkan berdampak pada meningkatnya pengabdian kepada bangsa dan negara.

Kepada para tokoh agama dan umat Kristiani, Yaqut mengajak untuk menjadi pelopor pemersatu bangsa, serta menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

“Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi yang mengajarkan kebersamaan dan sikap toleransi,” pungkasnya.

Penulis:
Editor: Redaksi

Baca Juga