ISWAM Ingin Jadikan Kedokteran Estetika Menjadi Penunjang Health Tourism

Jakarta, Akuratnews.com - Pada akhirnya setiap manusia akan menjadi tua. Namun demikian agar tetap bisa tampak awet muda, sehat serta menarik tentu menjadi impian setiap orang, terlebih bagi kaum wanita.

Dijaman sekarang tak sulit bagi seseorang untuk tetap menjaga kecantikannya agar senantiasa kelihatan muda dan menarik. Karena banyak sekali klinik kecantikan yang menawarkan perawatan seperti tersebut diatas.

Namun bukan perkara mudah untuk mendapatkan seorang dokter atau tenaga ahli dibidang estetika dengan peralatan serta obat-obatan yang tepat.

Tak jarang alih-alih ingin berpenampilan awet muda dan cantik yang terjadi justr sebaliknya jika datang ke klinik yang salah dan tenaga yang tidak tepat atau bukan ahlinya.

Dari uraian diatas maka perlu sekali adanya informasi yang benar dan akurat, agar seseorang yang hendak melakukan perawatan estetika atau treatment bisa mendapatkan tenaga dokter dengan peralatan yang tepat.

Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah banyak dokter ahli dibidang ini. Bahkan peralatannya juga tak kalah dengan yang dimiliki negara negara dikawasan Asia Tenggara atau bahkan Asia.

Namun karena minimnya informasi, maka tak heran kalau orang lebih memilih Singapura, Thailand atau bahkan Korea bila seseorang ingin melakukan perawatan estetika atau bahkan operasi plastik.

“Di Indonesia tidak kalah dengan negara negara seperti Thailand, Singapura maupun Korea, dokter dokter kita banyak yang ahli dibidang estetika, anti aging, wellness ini, bahkan banyak klinik yang menawarkan paket paket estetika dan pasiennya dari berbagai negara. Seperti klinik klinik di Bali Misalnya”, jelas Dr Teguh Tanuwidjaja, M. Biomed (AAM) disela sela Seminar Internasional ISWAM (Internasional Seminar dan Workshop) yang berlangsung di ICE BSD, Jum’at (7/12/2018).

Seminar ISWAM yang berlangsung selama tiga hari yaitu mulai jumat tanggal 7 sampai Minggu Tgl 9 Desember 2018 ini merupakan seminar estetika, anti aging, wellness yang terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Dalam seminar ke 9 ini diikuti oleh sekitar 2000 sapai 400 orang dari 21 negara peserta.

“ISWAM ini merupakan seminar yang terbesar di kawasan Asia Pasifik, kali ini diikuti 0leh 21 Negara. Jadi ISWAM sudah menjadi genda Internasional. Setiap awal Desember disetiap tahunnya orang sudah langsung ingat kalau di Jakarta atau Indonesia ada ISWAM”, jelas Dr. Teguh Lebih lanjut.

Untuk tahun ini atau seminar ke 9 ISWAM yang diselenggarakan oleh DPP PERDEWARI ini mengambil thema besar “Peluang Kedokteran Estetika Sebagai Penunjang Health Tourism Di Indonesia”.

Jika merujuk pada thema seminar, maka sudah seharusnya dilakukan promosi dalam sekala besar, agar masyarakat menjadi tahu bahwa di Indonesia sudahbanyak dokter ahli estetika. Jadi para calon pasien tidak lari keluar negri. Justru sebaliknya bisa menarik calon wisata kesehatan dari luar negeri.

Dengan demikian brand imege atau brand awareness perlu dibangun dan disosialisasikan dengan pihak terkait, dlam hal ini Kementerian Pariwisata.

PERDEWARI sendiri anggotanya sekarang telah mencapai 1000 orang, jadi sangatlah mumpuni untuk menunjang dan merealisasikan thema materi seminar yaitu Peluang Kedokteran Estetika Sebagai Penunjang Health Tourism Di Indonesia ini.

“Saat ini anggota dokter dari berbagai disiplin ilmu yang tercatat di PERDEWARI lebih dari 1000 orang. PERDEWARI sendiri merupakan salah satu bagian dari organisasi besar yaitu IDI (Ikatan Dokter Indonesia)”, jelas Prof DR. Dr. Abdul Razak Thaha, MSc, SpGK, Ketua DPP PERDAWARI.

Selain Seminar dan Workshop, dalam penyelenggaraan ISWAM (Internasional Seminar dan Workshop) kali ini juga mengulas materi-materi scientific terkini, mengupas tuntas tentang science behind aesthetic medicine yang secara interaktif, menjadi tolok ukur bahwa dokter di Indonesia juga memiliki kemampuan bidang anti aging-estetika, wellness, dan regretatif.

Menjadi bagian penting disamping sektor sektor lain dalam mendatangkan devisa bagi Indonesia.

Muara dari seminar ini salah satunya adalah membuat Health Tourism menjadi salah satu pntu masuk wisatawan untuk datang ke Indonesia. Dengan demikian sektor kesehatan bisa menyumbang devisa bagi Indonesia melalui kerjasama dengan sektor Pariwisata. (Irish)

Penulis:

Baca Juga