Kahiyang Ayu Resmi Menyandang Boru Siregar
Medan, Akuratnews.com - Putri dari Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu resmi menyandang marga sebagai Boru Siregar.
Pengesahan dari penabalan marga ini digelar kediaman Doli Siregar di Jl Suka Tangkas Nomor 17, Kelurahan Suka maju, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, Senin (20/11/17).
Doli Siregar merupakan adik dari Ade Hanifah Siregar, ibunda Bobby Afif Nasution suaminya Kahiyang Ayu. Pemberian marga itu karena Kahiyang sebagai putri asal Solo belum memiliki marga.
Dalam adat Mandailing, setiap wanita yang belum memiliki marga dan setelah menikah dengan pria asal Mandailing, maka wajib diberikan marga. Oleh karena itu, Kahiyang diberi marga yang sama dengan ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar. Maka dengan demikian, Kahiyang akan memanggil ibu mertuanya itu dengan sebutan Namboru.
Dalam adat yang digelar itu, Kahiyang Ayu menjadi anak dari Doli Siregar, istilah adat Mandailing merupakan Tulang (Paman) dari Bobby.
“Kami sebelumnya sudah berunding dengan pengetua adat dalam memberikan penabalan marga terhadap Kahiyang Ayu. Yang mana kami sudah anggap sebagai anak. Ada raja adat dalam perundingan itu, kemudian disepakati menabalkan marga Siregar,” ujar Doli Siregar kepada wartawan di Medan.
Doli mengatakan, keluarga besar Kahiyang Ayu yang datang bersama rombongan dari Solo, juga turut menyaksikan penabalan marga tersebut. Selain itu, teman semarga, serumpun sesuai dengan golongan marga dari keluarga besar Bobby Nasution dan Siregar, hadir dalam penabalan marga itu.
Penabalan marga yang merupakan bagian dari ritual adat terhadap putri Presiden Jokowi tersebut, dikawal ketat oleh anggota TNI dan Polri.
Pengamanan ini berlanjut sampai selesai acara sesuai undangan untuk umum, yang dilaksanakan di Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi, Minggu (26/11) mendatang.
Kapolda Sumut, Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan, jumlah personil Polri yang dikerahkan melakukan pengamanan di acara ngunduh mantu Presiden Jokowi mencapai ribuan orang.Dalam pengamanan ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI.
“Semua pasukan yang melakukan pengamanan supaya dapat mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan. Seluruh pasukan harus siap menghadapi kontejensi di lapangan, seiring pengamanan atas kedatangan Presiden dan Ibu Negara, pejabat negara maupun daerah,” ungkap Paulus. (As)
Komentar