Pelatihan Alsintan Diproyeksikan Mampu Menopang Kebutuhan Pangan
Madiun, Akuratnews.com - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, giat melakukan pelatihan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada para petani binaan di wilayahnya. Itu dimaksudkan guna menjawab tantangan lingkup pertanian, yang kedepan dimungkinkan serba bercorak teknologi canggih.
Pelatihan yang berlangsung pekan lalu di Desa Klorogan, Kecamatan Geger, itu diikuti puluhan petani yang nampak antusias mengikutinya. Tak sedikit undangan yang tidak sabar ingin segera mendapat pengarahan, sekaligus praktek mengoperasikan Alsintan berupa Combine dan Transplanter tersebut.
Dalam acara pelatihan itu Dispertan setempat menghadirkan pihak terkait, yakni Direktorat Kementan dan PT. Rutan selaku penyedia Alsintan. Selain itu, penyelenggara juga mendatangkan sebanyak 20 orang dari Kecamatan Dolopo dan Kebonsari, selaku tenaga operator Alsintan yang sudah terlatih sebelumnya.
Pemaparan materi dilakukan secara kombinasi oleh Achmad Syuhada, Staf Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Dispertan Madiun, Afrison Bartolomeus, Direktorat Kementan dan Dwi serta Puguh selaku penyedia Alsintan.
"Perkembangan teknologi pertanian dirasakan bergerak cepat. Karenanya harus diimbangi kompetensi para petani, agar sinergis antara teknologi dan kemampuan bercocok tanam," ungkap Achmad Syuhada kepada jurnalis yang mengkonfirmasi kegiatan.
Ditambahkan Achmad Syuhada, bantuan Alsintan dari pemerintah merupakan terobosan percepatan, sekaligus jalan keluar para petani dalam memberdayakan bidang kerjanya.
Pihak penyelenggara berharap, para petani bukan saja sanggup mengoperasionalkan Alsintan, melainkan juga menjaga dan merawat peralatan pertanian itu dengan baik.
Sementara Afrison Bartolomeus meminta agar para petani memanfaatkan peralatan itu semaksimal mungkin. "Jangan sampai dibiarkan mangkrak ya. Nanti malah cepat rusak. Mengingat mesin bantuan dari pemerintah ini harganya mahal. Jadi harus dimanfaatkan dan dirawat betul," pinta Afrison.
Para ketua Poktan dan operator yang hadir dalam acara itu memperoleh
Ketua poktan dan operator yang hadir dalam sosialisasi mendapat buku petunjuk pengoperasian dan video tutor, untuk dipelajari di rumah.
Sementara Dwi dan puguh yang mewakili PT. Rutan mematangkan teori dengan praktek langsung di lapangan.
Pelaksanaan praktek Alsintan berupa Transplanter (mesin tanam padi) berlangsung di areal persawahan setempat.
Materi praktek menyangkut, mulai dari pengisian bahan bakar, cara penggantian oli sampai penggunaan mesin di ladang.
Salah satu operator yang hadir mengaku sangat terbantu dengan pelatihan tersebut. "sejauh ini antara materi dan praktek dilapangan sangat mudah dipahami Mas. Jadi kedepan nanti jika kesulitan mencari tenaga petani, dengan transplanter ini penanaman padi bisa lakukan hanya butuh satu atau dua orang saja," ungkap petani peserta.
Komentar