AKURAT News » News » Penelitian Trisakti: Supir, Pemilik Truk dan Pemilik Barang Kompak Tolak Zero Odol 2023

Penelitian Trisakti: Supir, Pemilik Truk dan Pemilik Barang Kompak Tolak Zero Odol 2023

redaksi01 23 August 2022

AKURATNEWS – Hasil penelitian Institut Transportasi dan Logistik Trisakti terhadap pelaku logistik sepanjang bulan Mei – Juli 2022 menyimpulkan bahwa, mereka keberatan jika kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load) diterapkan pada tahun 2023 mendatang.

Bukan tanpa sebab, dari alasan pelaku diketahui Zero ODOL akan membuat biaya angkutan barang semakin mahal karena volume barang yang boleh dimuat per satu satuan trip perjalanan menjadi berkurang, sehingga keuntungan yang akan diterima semakin menipis.

Ketua Peneliti Dr. Sarinah S.Sos. MM., mengatakan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif terhadap 300 responden, untuk menganalisis dampak penerapan kebijakan Zero ODOL pada tahun 2023 terhadap distribusi sembilan bahan kebutuhan pokok/sembako. Lokasi penelitian mencakup wilayah DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat dengan penetapan beberapa titik utama yang ditentukan sebagai dasar sampel pengambilan data dan informasi.

“Kami melakukan penelitian ini dimulai sejak pertengahan minggu kedua Mei 2022, hingga akhir Juni 2022,” katanya, dalam diskusi bersama media di Jakarta, Selasa 23 Agustus 2022.

Dalam penelitian ini, survei dilakukan di 2 pasar induk, yaitu Pasar Induk Kramatjati, Jakarta dan Pasar Induk Modern Cikampek dengan mewawancarai 100 orang pemilik/ pengusaha armada angkutan logistik, 100 orang pengemudi angkutan logistik, dan 100 orang pengelola pasar.

Dari 100 responden pengemudi yang diwawancarai di PD. Pasar Jaya Kramat Jati dan Pasar Induk Modern Cikampek, sebanyak 54% mengatakan Sering membawa Komoditas melebihi kapasitas, Selalu 25%, Jarang 16%, Tidak Pernah 5%. Para pengemudi yang sering membawa komoditas melebihi kapasitas kemampuan kendaraan beralasan mereka melakukannya disebabkan keinginan untuk menutupi biaya operasional perjalanan yang tinggi.

Dan dari 100 responden pengemudi itu, sebanyak 45% keberatan untuk penerapan kebijakan ODOL pada tahun 2023, 27% meminta ditunda, 20% tidak setuju Zero ODOL, dan hanya 8% saja yang setuju.

Beberapa alasan keberatan para pengemudi terkait dengan penerapan kebijakan ODOL antara lain akan terjadinya volume jalan yang semakin padat akibat adanya penambahan jumlah armada angkutan barang yang menyebabkan kemacetan lalu lintas jalan;

  • Sebagian besar kendaraan angkutan barang yang telah dimodifikasi tidak dapat beroperasi, sehingga akan banyak supir truk yang akan mengganggur.
  • Adanya komponen biaya-biaya yang meningkat menyebabkan kelebihan uang perjalanan yang diperoleh dari pemilik kendaraan/barang (yang bisa dihemat) semakin berkurang.
  • Adanya penerapan kebijakan ODOL membentuk sudut pandang bahwa aparat punya alasan baru untuk melakukan penindakan hukum yang akan memberatkan pengemudi.
  • Honor/ pendapatan pengemudi yang bisa dibawa pulang/ take home pay minim.
  • Muncul fenomena para pengemudi angkutan barang semakin sedikit karena mereka beralih ke pekerjaan yang lebih menarik dibanding tetap bertahan sebagai pengemudi angkutan barang.