Pesawat Sikumbang, Koleksi Baru Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala
Yogyakarta, Akuratnews.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahyanto memimpin penerimaan pesawat Sikumbang untuk koleksi di Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala dari Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia, Sukatwikanto. Selasa (17/10/2017).
Kasau mengatakan, Sikumbang ini adalah pesawat pertama kali buatan anak bangsa yaitu Laksamana Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisurjo, dengan nomor registrasi NU-200 karena enginnya dari Havillan 200 tenaga kuda.
“Pertama kali terbang 1 agustus 1944. Jadi sembilan tahun setelah Indonesia merdeka, angkatan udara sudah bisa membuat pesawat bikinan anak bangsa dan pesawat itu pesawat Coin, Counter Insurgency pesawat tempur serang darat, luar biasa. Kemudian pesawat itu diuji, bisa terbang,” ucap Hadi.
Setelah berhasil membuat Sikumbang NU-200, sambung Hadi, Nurtanio mengembangkan kembali sejenis Sikumbang dengan nomor registrasi NU-225 karna Enginenya diambil dari continental kekuatan 225 tenaga kuda, sehingga dengan kode NU-225.
“Pesawat Sikumbang ini erupakan pesawat kebanggaan kita, pertama kali dibuat dengan tenaga asli indonesia yang makannya singkong,” ujarnya.
Datangnya Sikumbang dari PT Dirgantara Indonesia ke Muspusdirla merupakan keinginan TNI AU untuk lebih memperkenalkan technologi kedirgantaraan kepada masyarakat.
“Memang keinginan kita untuk bisa mengambil pesawat dari PT DI karna yang selama ini menjadi timbul adalah PT DI, untuk bisa kita salurkan ke Muspusdirla. Karna di Muspusdirla ini kunjungan wisatanya setiap minggu luar biasa, sehingga generasi muda Indonesia bisa melihat secara langsung pesawat buatan anak bangsa yang benar-benar murni tanpa bantuan orang lain yaitu Sikumbang,” ujar Kasau.
Kasau berharap, Sikumbang menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk mencintai kedirgantaraan.
“Terima kasih kepada Dirut dan GM (PT DI) atas penyerahan pesawat Sikumbang kepada Muspusdirla, mudah-mudahan menjadi inspirasi para penerus untuk mereka mencitai dirgantara, karna wilayah kita adalah kepulauan, sepertiga wilayah darat, dua pertiga wilayah laut, dan tiga pertiga wilayah udara. Moda transportasi yang dapat merajut nusantara ini diantaranya adalah pesawat udara, mudah-mudahan generasi muda dapat inspirasi untuk itu dan dapat mengembangka technologi kedirgantaraan,” harapnya.
Selain menyerahkan pesawat Sikumbang, Direktur Umum Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia juga memberikan buku catatan sejarah anak bangsa dalam menguasai teknologi kedirgantaraan yang berjudul Perjalanan Angkasa Dalam Menguasai Dirgantara.
“Memang sejarah panjang berdirinya PT Dirgantra tidak lepas dari berdirinya TNI AU, catatan sejarah dirintisnya industri dirgantara, dan perjalanan mengenai pesawat perintis industri dirgantara termasuk Sikumbang yng nantinya akan melengkapi dokumen di Muspusdirla Yogyakarta ini,” kata Sukatwikanto.
Sukatwikanto berharap, dengan diserahkanya pesawat Sikumbang ke Muspusdirla dapat menjadi wahana pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenal dunia kedirantaraan.
“Semoga TNI AU dan PT DI dapat terus ditingkatkan untuk mewujudkan pesawat penumpang maupun pesawat tempur untuk dihasilkan putra dan putrid Indonesia di tahun-tahun mendatang,” tandasnya. (Yan)
Komentar