Ridwan Kamil: Vaksinasi Corona Tak Hanya Satu Kali Penyuntikan
Depok, Akuratnews.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau langsung simulasi vaksinasi virus Corona di Tapos Kota Depok, Kamis,(22/10/2020).
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, bapak, ibu atau rekan media harus tahu vaksinnya itu bukan disuntik sekali, tapi dua kali.
"Jadi orang yang sama tadi disuntik vaksin itu, di hari ke-30 setelah dia disuntik vaksin, harus datang lagi,” ucap kang Emil di Tapos, Depok.
Nantinya, proses vaksinasi akan dimulai dengan mencuci tangan, pengecekan atministrasi surat, pemeriksaan kesehatan dan penyuntikan.
"Usai disuntik warga nanti diminta menunggu selama 30 menit untuk mengetahui reaksi langsung," ujarnya.
Dikatakan kang Emil, apabila tenaga kesehatan yang menyuntikkan tidak mencukupi, Pemprov Jabar akan membuka relawan yang sesuai dengan kriteria untuk menjadi tim penyuntikan dan tim panitia.
Gubernur Jabar menjelaskan, apabila puskesmas tidak mencukupi, pihaknya akan menyulap gedung serbaguna, salah satunya GOR bulutangkis, sebagai tempat vaksinasi.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) Kota Depok akan memberikan vaksin gelombang pertama ke 290 ribu orang.
Namun setelah dilakukan rapat finalisasi, jumlah pemberian vaksin bertambah menjadi 392 ribu orang.
Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi, mengonfirmasi ada penambahan jumlah orang yang akan mendapatkan vaksin pada gelombang pertama.
Hal itu mengacu pada target pemberian vaksin 60 persen dari jumlah penduduk di Kota Depok. "Dari 60 persen jumlah penduduk pada gelombang pertama akan diberikan 20 persen terlebih dahulu,” ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, pemberian vaksin akan diutamakan untuk tenaga medis, TNI, Polri, kelurahan, pengurus lingkungan, hingga pelaku ekonomi. Hal itu sesuai pemetaan yang dilakukan Tim GTPPC Kota Depok.
Sesuai rencana pemeritah, November tahun 2020 mendatang sudah dimulai vaksinasi dengan menggunakan vaksin ready to use dari China.
Pemvaksinan ini setelah BPOM selaku regulator mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Tenaga kesehatan mendapat prioritas nomor satu untuk divaksin.
Provinsi Jawa Barat berniat menjadi provinsi yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan vaksin. Warga Depok diprioritaskan sebagai kota pertama yang melaksanakan vaksin ini.
Komentar