SDN XII Margahayu Bekasi Raih Penghargaan GLS se-Jawa Barat

Bekasi, Akuratnews.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) XIII Margahayu, Bekasi Timur meraih penghargaan pada ajang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang diimplementasikan melalui West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC) tingkat Provinsi Jawa Barat.

WJLRC adalah sebuah kegiatan tantangan membaca buku bagi guru dan peserta didik dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, tantangan yang akan menunjukkan konsistensi, persistensi dan resiliensi bagi masa depan dunia pendidikan di Jawa Barat serta diharapkan mampu menyelaraskan dengan perkembangan dunia digital yang semakin masif.

Kepala sekolah SDN XIII Margahayu, Ridwan Fauzi mengatakan, keikutsertaan siswinya dalam ajang Gerakan Literasi Sekolah tingkat Jawa Barat tersebut mewakili kota Bekasi, walaupun ada juga peserta asal sekolah lain masih wilayah kota Bekasi.

"Sekolah kami mengikuti tantangan WJLRC (tantangan membaca untuk warga Jawa Barat) dari Gubernur Ahmad Heryawan yang bertajuk Membaca 24 buku dalam waktu 10 bulan, untuk bisa mereview apa yang kita baca dan mampu menjelaskannya," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Selasa (21/11/17)

SDN XIII Margahayu mengirimkan sebanyak 40 siswa siswinya di ajang gerakan literasi tersebut. Namun yang lolos pada Jambore se Jawa Barat 3 orang dan selebihnya 24 orang harus puas dengan mendapatkan medali.

Athaya khairani Adi, siswi kelas 6 B sebagai pemenang dengan kategori reporter cilik, Arleta Noveria Celi siswi kelas 5 B juga pemenang reporter cilik terpilih oleh stasiun televisi Metro TV, Salwa Almira Anwar siswi kelas 5 C lolos Jambore literasi Jabar dengan kategori pengumpul review terbanyak, sedangkan Fadiyah Nur Hanan siswi Kelas 4 C dengan kategori lomba story telling.

Tak hanya itu selain mengirimkan siswa siswinya pada perhelatan Jambore gerakan literasi sejawa Barat, SDN XII juga berhasil menjuarai stand terfavorit tingkat Provinsi Jawa Barat.

Menurut pembina bidang literasi SDN XII Margahayu, urgensi GLS mengangkat minat baca pada anak didik di sekolah, karena sebenarnya anak-anak memiliki banyak potensi, akan tetapi nyatanya minat baca anak sangat kurang.

"Persoalan saat ini dunia anak dipenuhi oleh permainan digital berupa games dan sosial media. Hal itu menyebabkan anak menjadi sulit untuk berinteraksi dengan buku. Oleh karena itu dengan cara mengikuti kegiatan WJLRC ini kita berharap semangat membaca anak bisa kembali menguat, dan hasilnya Alhamdulillah kita sudah berhasil mengirimkan siswi siswi kita di ajang gerakan literasi sekolah sejawa Barat ini. Bahkan peserta reporter cilik kita berhasil mewawancarai bapak Gubernur Jawa Barat," pungkas Ridwan. (Ye)

Penulis:

Baca Juga