Tanggap Darurat, Polda DIY Siaga 1 Selama Sepekan

Yogyakarta, Akuratnews.com.com - Bersama penerapan status tanggap darurat oleh Gubernur, Kapolda DI Yogyakarta menerapkan status siaga I bagi semua personel selama satu minggu ke depan.

Selain pengamanan dari aksi tindak kejahatan di daerah terdampak bencana, pembukaan akses transportasi menjadi prioritas. Korban jiwa mencapai 8 orang.

Kapolda DI Yogyakarta Brigjen Ahmad Dofiri menyatakan dari laporan ia terima ada tiga pedukuhan di Desa Sriharjo dan dua pedukuhan di Desa Selopamioro, Bantul, yang saat ini aksesnya tertutup material longsor.

“Tiga dusun yang masih terkendala akses transportasinya yaitu Sompok, Pengkok, dan Wunut di Sriharjo di mana satu-satunya jalan tertutup batu besar dan saat ini baru bisa dilalui satu sepeda motor,” kata Kapolda usai memberi bantuan di Sriharjo, Imogiri, Bantul Kamis (30/11/17).

Sedangkan di Desa Selopamioro, dusun Jetis dan Lemah Rubuh masih terkendala lumpur yang belum bisa ditembus oleh petugas.

Kapolda menyatakan khusus Bantul, satuan Brimob diperbantukan untuk membuka akses jalan terutama di Sriharjo yang tertutup batu besar longsoran dari tebing setinggi 100 meter.

“Bersama status tanggap darurat, kami juga menyiapkan seluruh personel dari Polda hingga Polsek dalam status siaga I sampai satu minggu ke depan,” lanjutnya.

Status ini sebagai antisipasi bencana susulan karena ancaman hujan yang diperkirakan masih tinggi. Selain itu, status siaga ini diterapkan di semua wilayah DI Yogyakarta yang dilanda bencanauntuk pengamanan kawasan  dari tindak kriminal.

Camat Imogiri Gatot Subroto menyatakan mulai Kamis pagi ratusan pengungsi mulai kembali ke rumah untuk melakukan bersih-bersih.

“Bantuan berupa logistik dan pakaian siap pakai sudah mulai berdatangan. Tapi kami masih kesulitan menyalurkan ke lokasi lain karena akses jalan yang belum lancar. Data siapa saja warga yang mengungsi belum masuk hingga sekarang,” katanya.

Sebagai upaya sementara, bantuan yang dikumpulkan di Balai Desa Kebonagung dibagikan untuk lima dusun yang sejak Selasa (28/11) malam belum mendapat bantuan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto menjelaskan, hingga Rabu (29/11) tercatat tujuh jembatan putus diterjang banjir dan dua jembatan besar rusak.

“Dua jembatan yang dilaporkan yaitu Barongan, Imogiri, dan Bedog, Pajangan. Kami juga mendapatkan laporan satu warga Wukirsari, Imogiri, meninggal di RS akibat tertimbun longsoran rumahnya,” jelas Dwi.

Terkait nilai kerugian, Dwi mengaku sampai saat ini semua instansi sedang menghitung secara menyeluruh. Namun Pemkab Bantul sudah menyediakan dana cadangan untuk pemulihan pascabencana Rp18 miliar.

Dari Kulon Progo, dua korban yang sejak Selasa tertimbun longsor ditemukan Kamis siang. Korban bernama Daladi dan Heri, warga Pendowoharjo, Girimulyo. Hingga kini, total korban jiwa mencapai delapan orang yakni 3 orang di Kota Yogyakarta, 2 di Bantul, 2 di Kulon Progo, dan 1 di Gunungkidul. (Rmn)

Penulis:

Baca Juga