Tiga Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Tasikmalaya
Jakarta, Akuratnews.com - Korban meninggal akibat gempa yang terjadi di Tasikmalaya, Jumat (15/12) malam bertambah. Setidaknya, dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah ada 3 orang korban meninggal dunia akibat dampak dari gempa tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers kepada wartawan, di kantornya, Jl. Pramuka, Jakarta Sabtu (16/12/17).
Korban pertama adalah Aminah (80 tahun) yang merupakan warga Kota Pekalongan. Lalu korban kedua adalah Hj Dede Lutfi (62 tahun), warga Ciamis. "Keduanya meninggal karena tertimpa oleh tembok rumah yang roboh," kata Sutopo.
Korban selanjutnya adalah Fatimah (34 tahun) warga Bantul, Yogyakarta. "Pada saat kejadian gempa, panik lari dan terjatuh. Dibawa ke rumah sakit kemudian meninggal dunia. Jadi totalnya 3 orang meninggal dunia sampai dengan saat ini," ujar Sutopo.
BNPB juga mencatat ratusan rumah rusak akibat gempa tersebut. Termasuk di antaranya bangunan rumah, sekolah, masjid, hingga rumah sakit rusak. Sutopo menyebutkan bahwa pihaknya masih mendata mengenai kerusakan tersebut.
"Kerusakan akibat gempat untuk sementara 228 rumah rusak berat, 152 rusak sedang, 97 rusak ringan. Ada 473 rumah rusak dan ini belum diklarifikasi, nanti akan diklarifikasi,” katanya.
Selain itu, beberapa bangunan publik lainnya pun mengalami kerusakan seperti sekolah, RS kantor, mesjid, dan pasar. Pendataan masih terus dilakukan oleh pihak BNPB sehingga data kerusakan rumah dan bangunan tersebut bisa saja berubah.
Sementara itu, lanjut Sutopo, sebagian besar masyarakat yang melakukan evakuasi saat ada peringatan dini tsunami kini sudah kembali ke rumah. Pihak BMKG pun sudah memastikan tidak ada tsunami di sepanjang pesisir selatan Jawa, meski gempa susulan dengan magnitude kecil terjadi sepanjang malam. Saat ini masyarakat pun sudah beraktivitas dengan normal.
Namun, Sutopo tetap mengingatkan warga agar selalu siaga karena gempa bumi dapat terjadi setiap saat di daerah-daerah yang termasuk wilayah rawan gempa. "Saat terjadi gempa segera keluar dari rumah dan bangunan, dan berlindung di tempat yang aman," katanya.
Menurut Sutopo, karena pusat gempa berada di 6 kilometer arah tenggara Tasikmalaya, daerah yang terkena guncangan paling keras dan merusak adalah Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis. (Fajar)
Komentar