Pengertian Narasi, Jenis dan Tips Menyusun Narasi Yang Benar

AKURATNEWS – Narasi merupakan sebuah karya tulis yang sengaja disusun oleh seorang narator sebagai media komunikasi dan penyampaian pesan dalam bentuk tulisan. Narasi yang dibuat oleh narator biasanya di latar belakangi oleh pengalaman pribadi, fakta, atau peristiwa yang dianggap unik dan menarik untuk dikaji dan diketahui bersama.

Latar belakang narasi juga dapat dikaitkan dengan tujuan penulis membuat narasi tersebut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa latar belakang narasi dapat menjadi dasar atau inspirasi bagi penulis dalam mengembangkan cerita atau peristiwa yang akan disampaikan dalam narasi. Narasi juga memberikan konteks atau pemahaman yang lebih dalam bagi pembaca tentang cerita atau peristiwa yang disampaikan dalam narasi.

Jenis-Jenis Narasi

Terdapat beberapa jenis Narasi, diantaranya:

1. Narasi sejarah: ruang lingkup narasi sejarah dapat berupa sejarah sebagai peristiwa, ilmu pengetahuan, cerita, dan seni.
2. Narasi penelitian: ruang lingkup narasi penelitian dapat berupa batasan masalah yang akan diangkat oleh peneliti atau penulis.
3. Narasi fiksi: ruang lingkup narasi fiksi dapat berupa cerita atau pengalaman yang diciptakan oleh penulis.
4. Narasi nonfiksi: ruang lingkup narasi nonfiksi dapat berupa cerita atau pengalaman yang berdasarkan fakta atau kenyataan.
5. Narasi ekspositoris: ruang lingkup narasi ekspositoris dapat berupa penjelasan atau pembahasan mengenai suatu topik atau masalah.
6. Narasi sugestif: ruang lingkup narasi sugestif dapat berupa cerita atau pengalaman yang bertujuan untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca.
7. Narasi deskriptif: ruang lingkup narasi deskriptif dapat berupa penjelasan atau penggambaran suatu objek, tempat, atau orang.

Faktor Teks Narasi

Sebuah Narasi memiliki faktor yang berfungsi sebagai penunjang terbentuknya narasi, seperti:

1. Factor pendukung, seperti Keterampilan narator dalam hal mengembangkan cerita atau peristiwa yang akan disampaikan dalam sebuah narasi, Identitas dan pandangan karakter yang tercermin dalam sebuah narasi, Penerapan teknik penulisan yang baik seperti penggunaan alur cerita yang jelas, pembagian tokoh sesuai dengan karakter, penjelasan latar yang rinci dan sebagainya dan Ketersediaan media atau alat sebagai perantara dalam menyampaikan narasi kepada pembaca.
2. Faktor imitasi dan sugesti dalam proses interaksi sosial, seperti Keterampilan membaca sebagaitahap permulaan.
3. Factor penghambat, seperti halnya Penyajian peristiwa acak yang tidak menyatu menjadi sebuah alur cerita tentang kehidupan seseorang hingga dengan kesulitan pembaca dalam memahami setiap karakteristik tokoh.
4. Faktor pengambilan keputusan, hal ini faktor yang mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
5. Faktor-faktor penghambat keterampilan membaca permulaan.

Ciri – Ciri Teks Narasi

Sebuah karya dapat dikatakan Narasi apabila:

1. Disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu berdasarkan fakta, khayalan, atau kombinasi keduanya.
2. Menceritakan suatu tindakan atau perbuatan.
3. Ada konflik yang membuat narasi menjadi lebih baik.
4. Narasi didasarkan pada cerita atau pengalaman penulis.
5. Memiliki alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir.
6. Memiliki tokoh-tokoh dalam cerita.
7. Memiliki sudut pandang atau arah pandang dan penyampaian yang digunakan oleh penulis dalam bercerita.

Tips Menyusun Narasi yang Baik dan Benar

Sebuah narasi pastilah memiliki alur, latar, penokohan. Alur merupakan serangkaian jalannya cerita, sedangkan latar merupakan faktor pendukung terjadinya cerita. Latar dapat berupa tempat, dan waktu. Sedangkan penokohan diartikan sebagai watak atau karakter yang harus dimiliki seorang tokoh dalam sebuah narasi. Penokohan pada dasarnya terbagi menjadi dua yakni Antagonis atau peran penokohan jahat dan protagonist atau peran penokohan baik yang menjadi lawan peran antagonis.

Menyusun Narasi tidak boleh sembarangan, sebab sebuah narasi yang nyaman dibaca haruslah melalui beberapa tahapan. Seperti mentukan sudut pandang, narator harus memilih sudut pandang yang sesuai dengan alur cerita yang ingin disampaikan, sebab sudut pandang mampu memengaruhi bagaimana cerita diceritakan dan bagaimana pembaca menanggapi cerita yang disampaikan.

Selain menentukan sudut pandang, hendaknya narator harus teliti dan konsisten dalam menggunakan tenses, Hal ini akan membantu pembaca memahami runtutan peristiwa yang terjadi dalam narasi.

Setelah kedua langkah telah ditentukan dan disusun secara sistematis maka langkah selanjutnya ialah menyusun topik yang menarik sebab topik menjadi tolak ukur jumlah pembaca narasi yang dibuat. Semakin menarik topik yang diangkat, maka semakin ramai pula masyarakat yang ingin membaca narasi yang dibuat.

Setelah topik utama ditentukan maka tugas seorang narator ialah memperkenalkan actor atau karakter yang terlibat dalam sebuah narasi yang disusun. Memperkenalkan karakter beserta actor sangat perlu dilakukan dengan tujuan memudahkan pembaca dalam memahami isi narasi secara subtantif.

Langkah terakhir dan juga amat penting dilakukan ialah memperhatikan penataan Bahasa. Bahasa yang digunakan hendaknya sesuai dengan alur cerita, dan karakter penokohan. Perlu diperhatikan, dalam penggunaan Bahasa narator harus menggunakan Bahasa yang mudah dipahami dan hindari pengulangan atau pemborosan kata sebab hal ini mampu membuat pembaca menjadi bosan.

Tips Membuat Sudut Pandang di Teks Narasi

Untuk menciptakan sebuah karya narasi yang berkualitas setidaknya terdapat beberapa hal yang harus dilakukan narator dalam menyusun sudut pandang narasi diantaranya:

1. Tentukan karakter utama, Pilihlah karakter utama dalam cerita dan tentukan sudut pandang yang tepat untuk menggambarkan cerita dari sudut pandang karakter sebuah narasi.
2. Gunakan kata ganti yang sesuai dengan penokohan, menggunakan kata ganti yang tepat untuk menggambarkan sudut pandang yang diinginkan. Misalnya, jika Anda ingin menggunakan sudut pandang orang pertama, gunakan kata ganti saya atau aku.
3. Perhatikan kebutuhan cerita, Perhatikan kebutuhan cerita dan pilihlah sudut pandang yang paling tepat untuk menggambarkan cerita. Contohnya, jika narator ingin menggambarkan cerita dari sudut pandang netral, gunakan sudut pandang orang ketiga.
4. Selalu fokus pada efek yang diinginkan, Catat efek yang ingin Anda capai dengan cerita tersebut, dan pilih sudut pandang yang paling tepat untuk mencapai efek tersebut. Contohnya, jika Anda ingin membuat pembaca merasa lebih dekat dengan tokoh utama, gunakan sudut pandang orang pertama.

Jenis-Jenis Sudut Pandang Dalam Narasi

Sudut pandang dalam narasi yang digunakan dalam sebuah narasi dapat mempengaruhi penceritaandan penyampaian maksud narasi kepada pembaca. Berikut beberapa pengaruh sudut pandang terhadap penceritaan dan penyampaian maksud narator kepada pembaca:

a) Sudut pandang orang pertama, Sudut pandang orang pertama dapat membuat pembaca merasa lebih dekat dan mengenal dengan sosok karakter utama di narasi, selain itu pembaca mampu merasakan kehidupan yang sama dengan karakter utama. Sudut pandang orang pertama juga dapat memberikan sudut pandang yang lebih bersifat personal dan subjektif.

b) Sudut pandang orang kedua, Sudut pandang orang kedua mampu membuat para pembaca merasa lebih terlibat dalam cerita dan merasakan pengalaman yang sama dengan karakter utama. Pada hakikatnya, sudut pandnag orang kedua memberikan sudut pandang yang lebih bersifat interaktif dan mampu membuat pembaca merasa terlibat dalam narasi.

c) Sudut pandang orang ketiga, Sudut pandang orang ketiga pada dasranya memberikan pandangan dan pengalaman yang lebih netral dan objektif kepada pembaca. Sudut pandang ini juga dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas dan menyajikan cerita dari beberapa sudut pandang atau perspektif.