Target Pertumbuhan Kredit 11% Sulit Tercapai
Jakarta, Akuratnews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dalam revisi bisnis plan pertengahan 2017, pertumbuhan kredit industri perbankan telah diturunkan target dari 13% menjadi 11%.
Namun Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, angka pertumbuhan kredit 11% ini masih agak berat tercapai karena bank sedang merestrukturisasi kredit komersial yang bentuknya modal kerja dalam range Rp250 miliar-Rp500 miliar. Selain itu, lanjut Wimboh, secara jumlah debitur relatif cukup besar di beberapa bank karena mereka meruoakan debitur yang lebih banyak berbisnis di bidang komoditi dan tambang.
"Harga komoditi tersebut kemarin sempat turun drastis sehingga debitur mengalami kesulitan cashflow. Namun jumlah NPL perbankan sudah kenurun," ujar Wimboh di Jakarta, Selasa (31/10/17).
Per September NPL industri perbankan sudah 2,9%, dari bulan sebelumnya 3,1%. Ini menunjukkan restrukturisasi NPL di kredit komersial sudah membaik.
OJK memperkirakan perlu waktu 1-1,5 untuk perbaikan NPL ini. Mereka perkirakan NPL akan menurun secara gradual. Maka untuk kredit ke depan diharapkan lebih baik dari periode ini ksrena proses restrukturisasi sudah hampir selesai.
“Sampai hari ini pertumbuhan kredit yoy 7,8 persen. Ini sudah lebih besar dibanding akhir 2016. Tinggal dua bulan lagi, kira-kira bisa sampai 10%. Pendorongnya biasanya tiga bulan terakhir perusahaan membutuhkan pencairan kredit karena biasanya membutuhkan untuk berbagai pembayaran,” tukas Wimboh. (Hendra)
Komentar