Doa Penutup Majelis dan Hikmahnya bagi Seorang Muslim

Makin Rajin

Majelis merupakan sebuah forum untuk menuntut ilmu, berdiskusi, kajian rutinan, serta acara-acara resmi yang lainnya. Istilah majelis, juga sering digunakan pada sebuah acara yang di gelar di masjid atau mushola. Dengan begitu, tentunya akan lebih baik mengakhiri acara tersebut dengan doa penutup majelis.

Doa penutup majelis ini menjadi salah satu sunnah yang menjadi anjuran Rasulullah. Sehingga sering pula kita jumpai di sebuah majelis ilmu, para pemimpinnya akan mengajak kita secara bersama-sama untuk membaca doa untuk menutup majelis. Doa yang kerap dibaca diakhir kegiatan ini juga disebut dengan doa kafaratul majelis.

Apa itu Doa Penutup Majelis?

Bagi seorang muslim, tentunya doa kafaratul majelis atau doa untuk menutup majelis ini sudah tidak asing lagi didengar. Sebab, seringkali ketika dalam sebuah acara-acara baik formal maupun informal, doa ini pasti akan menjadi rutinitas di akhir kegiatan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga doa kafaratul majelis ini sering terlupakan.

Membicarakan mengenai doa penutup majelis, dalam hal ini Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan dalam hadisnya bahwa  ada beberapa hal yang menjadikan seorang muslim merugi di hari kiamat.

Di antara hal yang dapat membuat rugi adalah ketika urusan dunia membuat mereka terlalu asik hingga lalai dengan perkara akhirat.

ما جَلسَ قومٌ مجلِسًا لم يذكُروا اللهَ فيهِ ولم يُصلُّوا على نبيِّهم إلَّا كان عليهم تِرةٌ فإنَّ شاءَ عذَّبَهم وإن شاءَ غفرَ لَهم

Baca Juga:  2 Doa Nisfu Syaban Lengkap dengan Amalan dan Keutamaannya

Artinya:

Tidaklah suatu kaum duduk dalam satu majelis yang mana mereka lalai dari mengingat Allah di dalamnya dan tidak berselawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kecuali kerugian dan penyesalan akan menimpa mereka di hari kiamat. Jika Allah berkehendak, maka Allah akan memberikan azab kepada mereka. Dan jika Allah berkehendak, maka Allah akan memberikan ampunan kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi no. 3380 dan disahihkan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah).

Oleh karena itu, kita melihat bahwa Islam mengajarkan untuk meluangkan waktu untuk mengingat-Nya, bahkan ketika meninggalkan atau menutup majelis.

Bunyi Doa Penutup Majelis

Di dalam riwayat Abu Barzah Al-Aslami radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya ketika hendak bangkit dari majelis beliau mengucapkan:

سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أستغفرك وأتوب إليك

“Subhaanakallah humma wabihamdika asyhaduAllaa Ilaaha Illaa anta, astaghfiruka waatuubu ilaika”

Artinya:

Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

Mengenai hal ini seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, Engkau baru saja mengucapkan sesuatu yang belum pernah aku mendapati engkau mengucapkan hal yang serupa.” Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama menjawab, “Sebagai kaffarah (penutup) yang terjadi di majelis.’” (HR. Abu Dawud no. 4859).

Kemudian, Syekh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah juga pernah berkata bahwa bagi siapapun yang hendak beranjak dari majelis, baik majelis ilmu atau majelis biasa yang membicarakan persoalan kebutuhan manusia, maka Rasulullah mensunnahkan bagi mereka untuk membaca bacaan dzikir seperti tadi.

Hikmah Membaca Doa Penutup Majelis

Di antara beberapa hikmah dari anjuran untuk membaca doa penutup majelis adalah sebagai berikut:

1. Menjadi Penebus atas Perkataan yang Tidak Baik dalam Majelis

Jika terdapat hal-hal atau perkataan yang tidak baik dalam pertemuan tersebut. Sebagaimana yang telah tertulis dalam salah satu riwayat oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha

Baca Juga:  Doa Ziarah Kubur, Adab dan Tata Cara Berziarah Kubur Lengkap

“Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidak duduk di sebuah majelis, atau membaca Al-Qur’an, atau pun melaksanakan salat, kecuali engkau senantiasa mengakhirinya dengan satu kalimat tersebut.”

Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menimpali:

“Betul, barangsiapa ketika di majelis selalu mengeluarkan perkataan yang baik, maka Allah akan memudahkan ia untuk merutinkan kebaikan tersebut. Dan barangsiapa yang mengeluarkan perkataan buruk, maka doa penutup majelis ini menjadi penebus atau kaffarah baginya.” (HR. An-Nasa’i dalam Amal Al-Yaum wal-Lailah no. 273).

2. Sebagai Pengganti Kekurangan dalam Majelis

Doa kafaratul majelis bisa berguna sebagai pengganti apabila terdapat kekurangan di dalam sebuah majelis. Dalam surah Al-Baqarah ayat 198-199 Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah menjelaskan,

“Allah subhanahu wata’ala memerintahkan ketika seseorang sudah selesai dari prosesi manasik agar senantiasa memperbanyak bacaan istighfar dan dzikir. Karena istighfar itu bertujuan untuk menambal kekurangan yang terjadi pada diri seorang hamba, yaitu ketika beribadah dan ketidaksempurnaan ia dalam mengerjakannya. Kemudian, dzikir kepada Allah tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada-Nya atas nikmat yang tercurah berupa taufik untuk menjalankan ibadah yang mulia dan pemberiaan-Nya yang tak terkira.”

3. Mengakhiri Suatu Majelis dengan Penuh Kesadaran

Membaca doa penutup majelis menandakan bahwa sebuah majelis tersebut berakhir dengan penuh kesadaran dan menghormati waktu atau aktivitas yang sudah selesai terlaksana.

4. Mendatangkan Rahmat dan Berkah dari Allah

Doa kafaratul majelis dapat menjadi perantara dalam meminta rahmat dan berkah dari Allah SWT atas segala bentuk pembahasan atau suatu tindakan yang sudah terlaksana dalam majelis tersebut.

5. Mengkuatkan Silaturahmi

Kafaratul majelis dapat menjadi sebagai sarana dalam menguatkan tali silaturahmi antar umat manusia yang berada dalam satu majelis, sehingga hubungan di antara mereka semakin baik dan harmonis.

6. Mengingatkan pada Kewajiban

Beberapa doa kafaratul majelis juga mengandung pengingat akan tanggung jawab kita sebagai umat Muslim. Hal tersebut bertujuan agar kita selalu berpegang teguh pada ajaran-Nya dan menjalankan kewajiban sebagai hamba-Nya.

7. Menghadirkan Ketenangan

Membaca doa penutup majelis dapat memberikan perasaan tenang dan keikhlasan dalam hati, karena dengan membaca doa, kita menyerahkan segala urusan kepada Allah dan melepaskan segala kekhawatiran.

Baca Juga:  Niat Sholat Dhuha, beserta Keutamaan dan Doa Setelahnya

8. Mengakui Keterbatasan dan Kelemahan

Doa kafaratul majelis merupakan bukti pengakuan bahwa segala usaha dan hasil yang kita peroleh hanya bergantung pada kehendak Allah, bukan semata-mata karena kemampuan kita sendiri.

9. Menunjukkan Bukti Syukur

Doa penutup majelis dapat menjadi sarana untuk menyampaikan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan dalam acara atau majelis tersebut.

10. Memberikan Pencerahan dan Hikmah

Bacaan doa kafaratul majelis juga mengandung pesan-pesan hikmah dan penutupan yang dapat memberikan inspirasi dan pencerahan bagi para peserta.

Adab dalam Majelis Ilmu

Setelah membahas mengenai hikmah dari membaca doa penutup majelis, tentunya hikmah tersebut dapat kita peroleh jika kita tetap menjaga adab dalam majelis ilmu tersebut. Adapun adab-adab yang perlu kita terapkan dalam majelis ilmu adalah:

1. Berniat Tulus

Dalam mengikuti majelis ilmu, tentunya kita harus mempunyai niat yang ikhlas hanya untuk memperoleh ridha dari Allah SWT. Bukan karena ada maksud tertentu atau tujuan duniawi yang lain.

2. Semangat Mengikuti Majelis Ilmu

Seorang penuntut ilmu harus menunjukkan kesungguhan dirinya dalam menuntut ilmu, seperti mempunyai semangat yang menggebu untuk menghadiri majelis ilmu, istiqamah hadir dalam majelis ilmu, dan sering mencatat bagian penting dari materi yang telah disampaikan oleh ustadz/ustadzah.

3. Mengedapankan Adab ketika dalam Majelis

Senantiasa menjaga adab agar kita memperoleh keberkahan dari majelis ilmu yang kita ikuti. Adab-adab tersebut seperti selalu bersikap tenang saat berada dalam majelis, tidak memotong pembicaraan ustadz/ustadzah, dan bertanya dengan sopan ketika merasa kebingungan.

Mari Menerapkan Doa Penutup Majelis Ini!

Membaca doa penutup majelis bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang penting dalam memperkuat hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Doa tersebut membantu kita untuk tetap bersyukur, bertaqwa, dan berdoa agar aktivitas dan pertemuan kita selalu mendapat berkah dari Allah.

Baca artikel Akuratnews.com lainnya di Google News.

Disclaimer

Artikel terkait aplikasi versi modifikasi atau MOD APK yang dibagikan Tim Akuratnews.com hanya bersifat reviews saja yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan para pembaca. Kami tidak menyarankan anda untuk mendowload file yang bersifat ilegal. Kami juga tidak bertanggung jawab atas segala risiko dan bahaya yang bisa terjadi pada perangkatmu. Penggunaan aplikasi versi modifikasi atau MOD APK bisa merugikan pengembang dari segi materi dan sebagainya.

Artikel Terkait