Kasau Resmikan Monumen Karbol di AAU
Yogyakarta, Akuratnews.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, beserta Ibu Nanny Hadi Tjahjanto didampingi Wakasau Marsdya TNI Yuyu Sutisna dan Gubernur AAU Marsda TNI Sri Muyo Handoko, meresmikan monumen Karbol di area Ksatrian Akademi Angkatan Udara, Minggu (3/12/2017).
Monumen diresmikan dengan pemotongan rangkaian melati dan penandatanganan prasasti yang diikuti dengan pelepasan burung merpati. Monumen Karbol berdiri megah di area gerbang depan Akademi Angkatan Udara dimana di puncak monumen tersebut diabadikan kedua pahlawan yaitu Komodor Udara Prof Dr. Abdulrachman Saleh dan Komodor Udara Agustinus Adisutjipto .
Dalam sambutannya Kasau menyampaikan kedua tokoh tersebut memiliki sifat yang sangat patut untuk diteladani yaitu memiliki sifat sangat senang dengan kebersihan mulai dari kebersihan badan. "Lingkungan dan fikiran yang sangat bermanfaat bagi kelanjutan pemikiran dalam melaksanakan terobosan dan langkah strategis pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara di masa mendatang," katanya.
Lebih lanjut Kasau menyampaikan bahwa semangat pengabdian yang tulus akan terus kekal dan berkembang serta menjadi teladan bagi generasi muda yaitu para Taruna Taruni sebagai warisan sejarah yang tak ternilai harganya.
"Karena itulah dengan penuh rasa bangga dan hormat kedua tokoh tersebut diabadikan di lingkungan Ksatrian AAU” tegas Kasau.
Abdulrachman Saleh pertama kali dijuluki “krullebol” (rambut ikal / si keriting yang cerdas) dari salah seorang dosen Belanda nya yang kemudian dilafalkan menjadi “Karbol”. Julukan ini begitu melekat padanya, sehingga ia kerap disapa “Pak Karbol”. Sedangkan Komodor Udara Agustinus Adisutjipto merupakan perintis awal berdirinya Sekolah Penerbang TNI AU di Bumi Maguwo sekaligus perintis awal lahirnya TNI Angkatan Udara.
Monumen Karbol ini dibangun sebagai simbol perjalanan Taruna Taruni sebagai putra puteri terpilih dari berbagai penjuru negeri yang disiapkan menjadi perwira TNI Angkatan Udara pengawal dirgantara. Bentuk fisik monumen yg diawali dengan 3 tapak anak tangga mencerminkan 3 aspek pembentukan jati diri yaitu tanggap, tanggon dan trengginas. Dengan keberhasilan memaknai ketiga aspek pembentukan jatidiri tersebut, Taruna Taruni dihantarkan melewati jembatan yg melambangkan ujian dan tempaan untuk menjadi perwira TNI Angkatan Udara.
Dibawah jembatan terdapat kolam berbentuk kuncup melati. Kolam tersebut memberi makna perlindungan, ketenangan yg selalu diberikan seniornya dalam mengawasi dan memberikan bimbingan kepada yuniornya yaitu para Taruna Taruni menuju keperwiraan. Alas monumen segi lima melambangkan bahwa perwira TNI AU dalam mengabdi selalu berlandaskan Pancasila.
Tinggi monumen 17 m adalah angka keramat kemerdekaan bangsa yang mengingatkan kita bahwa meraih dan mempertahankan kemerdekaan membutuhkan pengorbanan seperti yg ditunjukkan oleh dua patriot kusuma bangsa yg berdiri di puncak monumen. Dialah Prof. DR Abdurahman Saleh dan Agustinus Adi Sutjipto.
Berdasar atas jasa-jasa kedua perintis TNI AU diatas maka atas prakarsa Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP beserta segenap Alumni AAU 86 didirikan monument Tugu Karbol sebagai lambang penghargaan, pengingat dan kebanggaan para Taruna Akademi Angkatan Udara selaku generasi muda agar jiwa dan semangat mereka dalam menempuh pendidikan dan setelah menjadi Perwira TNI AU dapat terus bergelora dan menjadi generasi penerus yang dapat dibanggakan, memiliki jiwa Vidya Karma Vira Pakca dan mampu dengan gagah menjadi Sayap Tanah Air Bangsa.
Berdirinya monument Tugu Karbol juga diharapkan menjadi simbol akan lahirnya kembali calon-calon pemimpin masa depan TNI AU yang memiliki pemikiran cemerlang, inovatif sekaligus kreatif seperti halnya Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dan Agustinus Adisutjipto.
Hadir dalam kegiatan peresmian tersebut seluruh Alumni AAU 1986 beserta Ibu , Wakil Gubernur AAU Marsma TNI Fachri Adamy beserta Ibu , Ka Ruspau Hardjolukito Marsma TNI dr. Darajat, Marsda TNI Iman Sudrajat, SE beserta Ibu , Para Pejabat AAU dan Lanud Adisutjipto, Denhanud 474 Paskhas serta seluruh Taruna Taruni AAU. (Yan/Penau)
Komentar