Sukseskan Pilkada, Pilih 3 ‘Sidoarjo Makmur’
Mas Kelana: Gunakan Hati Nurani, Tentukan Pemimpin Sidoarjo Ke Depan!
Sidoarjo, Akuratnews.com - Diprediksi debat publik I kandidat kepala dan wakil kepala daerah Sidoarjo yang digelar KPU, 3 Oktober 2020 dan ditayangkan JTV pukul 19.00 wib, bertema "Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kepada masyarakat" bakal berlangsung seru.
Pasalnya, tiga paslonkada yang akan mengikuti debat publik itu sama-sama wajah baru, karena memang tak ada 'incumbent' atau paslon petahana.
Meski demikian, calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo 2020 nomor urut 3, diusung PDI Perjuangan dan PAN, serta didukung enam parpol nonparlemen (Hanura, Perindo, PBB, PKPI, Berkarya dan Gelora Indonesia), juga masyarakat pro-perubahan dari berbagai kalangan, H. Kelana (Mas Kelana) - Dwi Astutik (Bunda Astutik) tak ada persiapan khusus jelang tiga hari debat publik itu.
Bukan berarti, paslonkada berslogan 'Sidoarjo Makmur' itu menganggap remeh acara tersebut. Justru, pasangan Mas Kelana - Bunda Astutik menilai tema debat publik perdana itu, sudah kerapkali dikemukakan keduanya pada masyarakat, baik sosialisasi maupun kampanye tatap muka atau virtual.
Nah, menurut pendapat Mas Kelana, apa pentingnya debat publik itu bagi paslonkada? Akuratnews.com menaparkannya sekilas dalam tulisan seri ke-159 ini.
Dikatakan Mas kelana, debat publik itu sebuah acara penyampaian visi dan misi, serta program unggulan paslon, sekaligus uji kemampuan atau adu argumentasi antar-paslon berkaitan tema yang diangkat dalam debat untuk diketahui publik.
"Ya, tujuannya, memberikan pencerahan terhadap masyarakat sebagai referensi untuk menentukan pilihan, agar mereka tak asal pilih pemimpin, ibarat kata peribahasa, bagai membeli kucing dalam karung," ujarnya tersenyum.
Selanjutnya, Mas Kelana berharap, ketika menonton debat publik, masyarakat hendaknya berpikir jernih dan tak mudah terjebak penampilan paslon yang terlihat meyakinkan.
"Terkadang paslon pintar berteori, padahal belum berpengalaman. Karenanya, usai nonton, tak keburu ambil kesimpulan, tetap gunakan hatinurani dalam menentukan paslon mana paling layak memimpin Sidoarjo ke depan," pintanya. (Bersambung)
Komentar