Niat Sholat Qobliyah: Bacaan Arab, Tata Cara, dan Manfaatnya

Makin Rajin

Niat Sholat Qobliyah: Bacaan Arab, Tata Cara, dan Manfaatnya

Niat merupakan langkah awal yang sangat penting dalam setiap ibadah dalam Islam. Dalam konteks sholat qobliyah, niat memiliki peranan sentral dalam membentuk kesempurnaan dan kebenaran pelaksanaan sholat.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu sholat qobliyah, bacaan niat, tahapan melakukannya, dan peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Karena sejatinya sholat qobliyah merupakan jenis sholat istimewa yang penuh keutamaan.

Apa Itu Sholat Qobliyah?

Singkatnya, sholat qobliyah merupakan ibadah yang dikerjakan sebagai pelengkap atas sholat fardhu yang terlewat. Maksudnya, sebelum sholat wajib, Anda mengamalkan sholat ini dengan niat memperdalam ibadah dan hubungan dengan Allah SWT. 

Ibadah qobliyah mengajarkan tentang kesungguhan dan ketulusan dalam beribadah, menciptakan ruang bagi kontemplasi batin dan menguatkan ikatan spiritual dengan Sang Pencipta. Sholat qobliyah pada saat subuh adalah momen paling istimewa yang bisa Anda kerjakan. 

Sebelum fajar menyingsing, Anda meneguhkan sholat qobliyah dengan rangkaian niat untuk menyambut hari dengan ketaqwaan. Karena dalam ajaran agama Islam, kunci utama ibadah adalah niat. Tanpa niat yang tulus, ibadah kehilangan makna dan kekuatannya. 

Sholat ini mengingatkan Anda akan pentingnya memulai setiap langkah dengan tekad tulus, mempersiapkan diri untuk ketaatan dan ketenangan di tengah hiruk-pikuk dunia. Qobliyah Subuh menjadi fondasi kuat dalam menyongsong pagi bersama semangat dan keberkahan.

Tentang Sholat Qobliyah dalam Hadits

Adapun ajaran sholat qobliyah berdasarkan hadits-hadits riwayat sahabat Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

1. Hadits Pertama

Dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata: 

عَنْ اِبْنِ عُمَرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ ؛ حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرُ رَكَعَاتٍ ؛ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِيْ بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِيْ بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ . وَفِيْ رِوَايَةٍ ؛ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فِيْ بَيْتِهِ . وَلِمُسْلِمٍ ؛ كَانَ إِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ لَا يُصَلِّي إِلَّا رَكْعَتَيْنِ خَفِيْفَتَيْنِ

Baca Juga:  Doa Nabi Ibrahim kepada Allah SWT Semasa Hidupnya

Artinya:

“Saya telah menghafal sepuluh rakaat dari Nabi (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu dua rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Subuh.”

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa “Dua rakaat setelah sholat Jumat di rumahnya”. Kemudian, Muslim memiliki sejarah hadits bahwa “Jika fajar telah terbit, maka dia tidak berdoa kecuali hanya dua rakaat pendek.”

2. Hadits Kedua

Riwayat dari Umm Habibah, Ummat Mukminin, radhiyallahu anhuma, dia berkata:

عَنْ أُمِّ حَبِيْبَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ ؛ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ ؛ مَنْ صَلَّى اِثْنَتَي عَشَرَةَ رَكْعَةً فِيْ يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِيْ الْجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَفِيْ رِوَايَةٍ ، تَطَوُّعًا . وِلِلتِّرْمِذِيِّ نَحْوُهُ وَزَادَ ؛ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَبَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْ

Artinya:

“Aku telah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata,” Siapa pun yang berdoa dua belas rakaat di siang dan malam, maka dengan itu akan dibangun sebuah rumah di surga untuknya.”

Kemudian, At-Tirmidzi juga memiliki sejarah hadits seperti itu dan dia menambahkan: “Empat rakaat sebelum Dzuhur dan sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.”

3. Hadits Ketiga

Sedangkan dari riwayat hadits Ahmad, Abu Daud, dan at-Tirmidzi, Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: 

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ رَحِمَ اللهُ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا قَبْلَ الْعَصْرِ . رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ

Baca Juga:  Sholawat Asyghil: Sejarah, Lafal, Arti, dan Keutamaannya

Artinya:

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata,” Allah memberkati mereka yang sholat empat rakaat di hadapan Ashar.”

Nah, dari ketiga hadits di atas, ada beberapa hal penting yang saling terkait yang perlu Anda ketahui tentang sholat qobliyah dan bacaan niat, antara lain:

  1. Hadits pertama menyarankan umat Muslin untuk melakukan beberapa sholat sunnah (qobliyah dan ba’diyah) di rumah. Hadits ini juga menyarankan untuk melakukan sholat sunnah sebelum Subuh (qobliyah Subuh) secara singkat yaitu sebanyak dua rakaat.
  2. Pada hadits kedua dan ketiga, dijelaskan bahwa keutamaan sholat qobliyah dan ba’diyah adalah bisa menjadi alasan seseorang untuk masuk surga.
  3. Ketiga hadits tersebut menjelaskan waktu untuk melakukan sholat qobliyah dan ba’diyah. Sholat qobliyah dapat Anda lakukan sebelum Dzuhur, Ashar, dan Subuh.
  4. Sedangkan sholat ba’diyah bisa Anda lakukan sesaat setelah sholat Dzuhur, Maghrib, dan Isya’. Jumlah rakaat adalah seperti yang telah tertera pada hadits.

Tujuan dan Manfaat dari Niat Sholat Qobliyah

Tujuan utama dari niat sholat qobliyah adalah membantu Anda benar-benar fokus dalam ibadah. Ketika Anda duduk merenung untuk membentuk niat yang tulus, itu adalah momen yang Anda gunakan untuk mengheningkan pikiran dan mengarahkan hati kepada Allah. 

Membaca niat sholat ini menjadi jembatan batin yang menghubungkan diri kita dengan Sang Pencipta, membuka pintu bagi kualitas ibadah yang lebih dalam dan penuh makna. Keberadaan niat yang tulus juga berdampak langsung pada konsentrasi selama sholat. 

Kemudian, dalam ibadah yang membutuhkan kekhusyukan, niat sholat membantu mempertahankan perhatian dan mencegah gangguan pikiran. Oleh karena itu, niat sholat qobliyah bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi sebuah alat penting untuk memusatkan ibadah dengan hati yang tulus dan penuh perhatian kepada Allah.

Pada intinya, menjalankan niat adalah langkah pertama yang menunjukkan tekad untuk beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati, memberi tujuan pada setiap gerakan dan ucapan. Nah, dalam cakupan niat sholat qobliyah yang tulus, ibadah menjadi lebih dari rutinitas, mengalir dari kedalaman hati yang penuh kesungguhan.

Baca Juga:  Doa Setelah Sholat Hajat Mustajab Yang Sering Dibaca Rashulullah SAW

Bacaan Niat Sholat Qobliyah 

Salah satu niat untuk melaksanakan sholat qobliyah pada saat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatas shubhi rak’ataini lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat sholat sunnah qobliyah subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Qobliyah 

Berikut ini penjelasan lengkap tata cara untuk melaksanakan sholat qobliyah:

  1. Pertama, bacalah niat sholat sunnah qobliyah dengan tulus dalam hati.
  2. Angkatlah tangan untuk melakukan takbiratul ihram yang menandakan mulainya sholat.
  3. Membaca Surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca satu surah pendek dari Al-Qur’an. Surah pendek yang dianjurkan adalah Surah Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Baqarah ayat 136, atau Ali Imran ayat 52.
  4. Melakukan rukuk yang mana Anda melipat badan bersama dengan i’tidal atau berdiri tegak. 
  5. Setelah itu, lakukan sujud pertama dengan merendahkan diri di hadapan Allah. 
  6. Selanjutnya adalah duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua rakaat pertama. 
  7. Kembali berdiri dan mengulangi langkah-langkah sebelumnya, memulai dari membaca Surah Al-Fatihah hingga sujud kedua.
  8. Setelah selesai dua rakaat, Anda duduk untuk tahiyat akhir.
  9. Terakhir, ucapkan salam dengan menolehkan kepala ke kanan dan kiri yang mana menandai akhir dari sholat sunnah qobliyah. 

Sudah Tahu Niat dan Tata Cara Sholat Qobliyah Serta Manfaatnya?

Dengan mengerti betapa pentingnya niat sholat qobliyah, Anda sedang membangun pondasi yang kuat untuk ibadah Anda dengan Allah SWT. Ibadah ini mengajarkan kita agar selalu serius dalam beribadah sehari-hari, memikirkan apa arti sebenarnya dari ibadah tersebut, dan mempererat hubungan dengan Allah. 

Lewat niat yang tulus, setiap kali kita bersembahyang tidak lagi hanya soal gerakan fisik. Melainkan tentang rasa hormat dan ketundukan yang tercermin dalam tindakan sehari-hari kita.

Baca artikel Akuratnews.com lainnya di Google News.

Disclaimer

Artikel terkait aplikasi versi modifikasi atau MOD APK yang dibagikan Tim Akuratnews.com hanya bersifat reviews saja yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan para pembaca. Kami tidak menyarankan anda untuk mendowload file yang bersifat ilegal. Kami juga tidak bertanggung jawab atas segala risiko dan bahaya yang bisa terjadi pada perangkatmu. Penggunaan aplikasi versi modifikasi atau MOD APK bisa merugikan pengembang dari segi materi dan sebagainya.

Artikel Terkait