Psikolog: Bahaya Anak Didik Bebas Mengakses Internet dengan Pola Searah
Bekasi, Akuratnews.com - Psikolog Universitas Mercu Buana Jakarta, Setiawati Intan Savitri, Selasa (24/10/2010) saat ditemui usai memberikan materi Pelatihan Pembinaan dan Penerapa Aplikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia untuk Guru TK/SD sekota Bekasi mengatakan pendidikan seks untuk anak sangat jarang dilakukan, oleh karenanya anak anak lebih kepada mencari sendiri melalui akses internet yang tidak sehat. Anak anak mengetahui bagaimana pendidikan seks tanpa guru dan orang tua atau searah.
Hal ini menurut Setiawati merupakan salah satu yang menyebabkan kerusakan moralitas anak pada saat mereka diberikan kebebasan berinteraksi dengan internet tanpa pengawasan guru dan orangtua.
“Aids itu ditularkan oleh berbagai penyebab, namun kalau kita mau runut secara kuratif memang Aids itu karena seks bebas dan yang kedua hubungan homo seksualitas. Kalau melihat akibatnya dalam perspektif pendidikan seks untuk anak itu sangat jarang, apalagi saat ini dipicu juga dengan akses internet yang tidak sehat, jadi anak anak lebih banyak belajar bagaimana pendidikan seks kemudian juga bagaimana berinteraksi dengan orang lain itu tidak melalui guru dan orangtua, tetapi lebih banyak melakukannya ke internet,” ujarnya.
Menurut Setiawati pola ini hanya searah dan tidak ada interaksinya, emosi apalagi keterlibatan secara manusiawi. Dan pada akhirnya anak anak tidak mengetahui akibat dampak buruknya lalu mereka mencoba.
Lebih lanjut Satiawati menjelaskan materi kegiatan pada hari pertama, kedua, ketiga dan terakhir pembahasan fokus kepada bagaimana menggunaka internet secara produktif dan sehat kemudian Adiksi dan cara penanggulangannya, lebih kepada memberikan pembekalan pembelajaran peran guru dan orangtua menghadapi anak anak di era digital.
“Hari pertama pembahasan bagaimana sebenearnya internet itu bisa dipergunakan secara produktif dan lebih sehat, kemudian di hari kedua kita akan bicara apa itu adhiksi internet dan bagaimana cara mengatasinya. Jadi hari pertama dan kedua lebih kepada pembekalan pembelajaran tentang peran guru dan orangtua dalam menangani anak anak di era digital,” sambungnya.
Kemudian yang ketiga dan keempat, karena pesertanya ini adalah guru TK dan SD kita akan berikan pembelajaran sederhana untuk membuat game berbasis power point, karena mereka belum terlalu familiar dan belum terlalu canggih dalam penguasaan teknologi, jadi kita gunakan yang sederhana dahulu akan tetapi sudah mengajari mereka lebih kreatif dalam menyiapkan pembelajaran multimedia.
Menurut Setiawati Intan Savitri nantinya mereka akan diajarkan bagaimana membuat games, atau pembelajaran berbasis games dengan menggunakan power point, kemudian juga para guru akan di ajarkan bagaimana meng explore pembelajaran online yang merujuk kepada situs situs pembelajaran online dan terakhir nantinya produk dari acara ini adalah mereka mengerti bagaimana cara mengatasi anak anak digital native ini serta mampu membuat pembelajaran yang aktif dan kreatif berdasarkan pengetahuan tentang multimedia. (Yr)
Komentar