Unhan Menggelar Seminar Internasional

Bogor, Akuratnews.com- Universitas Pertahanan (Unhan) kembali menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema “Conference on Defense Diplomacy, Achieving Stable Regional Security Architecture through Defense Diplomacy against Common Threats”. Bertempat di Gedung Auditorium Kampus Unhan, Kawasan IPSC Sentul-Bogor. Rabu, (15/11/2017).

Seminar ini dibuka oleh Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI I Wayan Midhio, serta Keynote Speech disampaikan oleh Prof Purnomo Yusgiantoro.

Seminar ICDS ini menghadirkan 4 pembicara Internasional diantaranya, Masafumi ISHII Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Prof. Moon Jang Nyeol dari National Defense University (NDU) Korea, Prof. Bilveer Singh dari S Rajaratnam School of International Studies (RSIS), dan Prof. Ahmad Ghazali Abu Hasan dari National Defense University (NDU) Malaysia. Juga menghadirkan pembicara Nasional Prof. Makarim Wibisono, Kepala BNPB Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei dan mantan Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, MSc.

Dalam sambutannya Rektor Unhan mengatakan isu pertahanan dan keamanan selalu menarik perhatian, apalagi jika didiskusikan untuk mencari solusinya di bidang terbitan.

"Dengan menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya tentu akan mendapatkan informasi dan pandangan terbaru mengenai isu dan topik yang disampaikannya. Konferensi ini sangat berharga, karena kita bisa saling berbagi, pandangan dan ide yang akan menambah wawasan terutama untuk para mahasiswa Unhan," katanya.

Melalui diskusi ini, kata Midhio, bisa mendapatkan umpan balik mengenai prespektif kita, terutama untuk memahami bagaimana mencapai keamanan regional yang stabil melalui diplomasi pertahanan terhadap beberapa ancaman umum.

"Diplomasi pertahanan merupakan kebutuhan dan manfaat masing-masing negara dalam membangun interaksi termasuk perdagangan, ekonomi, dan pembangunan yang bertujuan untuk memperkuat keamanan dan mencegah konflik," ujarnya.

Sebenarnya, diplomasi pertahanan tidak hanya berperan di antara beberapa negara yang memiliki kemauan untuk mencapai kemakmuran, namun juga sebagai metode untuk menyelesaikan masalah saat ini seperti keamanan maritim, keamanan maya, bantuan manusia dan bantuan bencana, serta kontra terorisme.

"Dengan adanya logika diplomasi pertahanan, akan menjadi alat untuk meningkatkan keamanan di dalam negeri, sebagai bentuk diplomasi yang penting bagi masing-masing negara dalam menyelesaikan konflik dan ancaman secara bersama-sama," ucap Midhio.

Melalui diplomasi pertahanan, pemecahan masalah akan lebih efektif, ketika negara-negara duduk bersama dalam semangat pertemanan yang memprioritaskan jalan yang benar keluar daripada mencari perbedaan perspektif.

Rektor Unhan berharap melalui konferensi internasional ini akan menghasilkan solusi konstruktif dalam menghadapi beberapa ancaman umum yang terjadi saat ini. "Ke depan, langkah diplomasi pertahanan harus didasarkan pada semangat kedamaian untuk solusi yang lebih tepat," ucapnya.

Seminar dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama membahas masalah kerjasama pertahanan dalam bidang cyber, keamanan maritim serta mekanisme dalam diplomasi pertahanan Asia Pasifik.

Dilanjutkan sesi kedua yang membahas permasalahan dalam Diplomasi Pertahanan diantara negara-negara di Asia-Pasifik.
Seminar ICDS dihadiri oleh pejabat Eselon I di lingkungan Kemhan, Duta Besar dan Atase Pertahanan yang bertugas di Jakarta, perwakilan Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Unhan. (Tro)

Penulis:

Baca Juga