Bahas Anggaran, Pimpinan Dewan DKI Nyaris Adu Jotos

Prasetio Edi Marsudi

Jakarta, Akuratnews.com - Insiden memalukan terjadi saat rapat pembahasan anggaran 2019 di DPRD DKI, Senin (26/11). Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi cekcok mulut hingga nyaris adu jotos dengan wakilnya, Ferrial Sofyan.

Keributan terjadi saat rapat Banggar memasuki pembahasan anggaran Komisi D. Entah tidak setuju dengan usulan anggaran yang diusulkan dalam rapat, tiba-tiba Ferial Sofyan marah-marah.

Kemarahan Ferial ditunjukan dengan menggebrak meja pimpinan. Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang juga hadir dalam rapat tersebut merasa tersinggung dengan sikap Ferrial.

Prasetio kemudian mengingatkan politikus Partai Demokrat itu agar menjaga sikap ketika sidang berlangsung. Rupanya Ferrial tak terima ditegur oleh Prasetio.

Menurut Prass, jika ada soal anggaran yang tidak berkenan seharusnya sebagai salah satu pimpinan rapat bisa menyampaikan secara baik-baik dalam rapat dan tidak gebrak meja.

’’Saya sebagai ketua dewan tersinggung dengan sikap Ferrial yang marah dengan menggebrak meja pimpinan. Ini kan rapat resmi dewan, harusnya etikanya dijaga. Ini kan rumah rakyat,’’ ucap Pras.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Jakarta, Iman Satria juga mengaku kaget dengan aksi gebrak meja yang dilakukan Ferrial.

Namun, Iman mengaku tidak tahu pasti apa penyebab Ferrial marah dan menggebrak meja yang membuat kaget seluruh peserta rapat Banggar.

“Saya sendiri tidak faham kenapa Pak Ferrial marah-marah, mungkin ada usulan anggaran SKPD yang tidak dia kehendaki,” katanya.

Senada dengan Iman, Wakil Ketua Banggar DPRD DKI Muhamad Taufik membenarkan soal keributan antar pimpinan dewan.

Taufik menilai, keributan yang terjadi merupakan hal biasa. Namun, diakuinya, apa yang dilakukan oleh Ferrial Sofyan menggebrak meja sangat tidak elok. Apalagi, itu dilakukan di meja pimpinan dewan di Kebon Sirih.

Dia menjelaskan, pembahasan ini panjang karena APBD DKI 2019 membengkak hingga Rp 16 triliun. Akibatnya terjadi defisit anggaran, harus ada program atau anggaran yang harus dipangkas karena keterbatasan APBD. Namun, di tengah pembahasan Ferrial tanpa alasan jelas menggebrak meja.

’’Bagi, saya itu tak elok seorang pimpinan gebrak meja. Silakan teriak tidak masalah. Tapi, kalau sampai gebrak meja etikanya tidak ada. Saya bukan membela Ketua Prasetio Edi Marsudi. Tetapi, posisinya (Pras) memang benar menegur Ferrial,’’ jelas Taufik.

Dia menilai, posisi Pras sebagai Ketua DPRD DKI menegur hal biasa karena sebagai wakil rakyat memang harus menjaga etika dalam forum rapat demi menjaga marwah dewan di mata seluruh rakyat Jakarta.

Taufik yang kebetulan memimpin rapat Banggar ini juga menyayangkan insiden tersebut. Apalagi, dewan sedang melakukan pembahasan marathon agar penandatanganan perjanjian nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang persetujuan Rancangan APBD DKI 2019 antara DPRD dan Pemprov DKI rampung hari ini, Senin (26/11/2018). Sehingga akibat insiden ini terpaksa ditunda.

’’Rapat saya pending sampai Selasa (27/11) pukul 09.00. Ada tidak ada Ferrial, rapat Banggar tetap berjalan dan disahkan. Karena ini menyangkut hajat warga Jakarta. Jangan, sampai karena ribut, APBD terbengkalai,’’ pungkas Taufik. (Ded)

Penulis:

Baca Juga