Setelah menerima zakat fitrah, kita tidak boleh serta merta menerimanya begitu saja tanpa mengucapkan doa. Zakat adalah salah satu perintah wajib dari Allah yang mengandung banyak kebaikan, sehingga penerima zakat harus membalas kebaikan tersebut dengan doa.
Doa ini tidaklah rumit sehingga kamu bisa menghafalnya dengan mudah. Bagaimana doanya? Yuk simak!
Doa saat Menerima Zakat Fitrah
Berikut doa menerima zakat fitrah yang bisa kamu baca:
طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ
Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā ‘amalaka fī ‘amalil akhyār, wa shallā ‘alā rūhika fī arwāhis syuhadā’.
Artinya: ”Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah berselawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.”
Doa ini berasal dari Syekh Nawawi Al-Bantani yang mengutip salah satu hadis Nabi. Dalam hadis tersebut, Nabi bersabda bahwa barangsiapa yang diberikan kebaikan oleh orang lain, maka balaslah dengan kebaikan pula. Jika tidak sanggup, lebih baik doakan dia.
Dalam hal ini Syekh Nawawi Al-Bantani menyatakan tentang pentingnya membalas doa untuk pemberi zakat fitrah:
“Sebaiknya orang yang menerima zakat mendoakan mereka yang menyerahkan zakatnya, sesuai hadis Nabi Saw ‘Siapa saja yang memberikan kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tidak sanggup membalas, maka doakanlah dia.’ Dengan kata lain, siapa saja yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah dia dengan baikan serupa. Jika kalian tidak sanggup, maka doakanlah dia dengan sungguh-sungguh hingga terwujud pembalasan kebaikan yang setara.” (Beirut, Dar Kutub Al-Ilmiyyah).
Selain doa yang diajarkan oleh Syekh Nawawi, kamu juga bisa membaca doa lain, yakni:
ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ
Ajarakallaahu fii maa a’thaita wa baraka fii maa abqaita wa ja’alahu laka thahuuran
Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya pembersih bagimu.”
Golongan Penerima Zakat Fitrah
Setelah mengetahui bacaan doa yang harus diucapkan penerima zakat fitrah, kini ada beberapa golongan yang berhak menerima zakat, antara lain:
1. Orang Fakir
Definisi fakir ini memiliki sedikit perbedaan dengan orang miskin. Orang fakir merupakan orang yang sangat sulit mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Harta mereka sangat sedikit, dan mereka tidak mempunyai pekerjaan karena sakit atau yang lain sehingga berhak menerima bantuan.
2. Orang Miskin
Orang miskin ini masih memiliki pekerjaan, namun penghasilannya hanya cukup untuk mengisi perut. Mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan lainnya, seperti sandang dan papan. Golongan ini sangat mengalami kekurangan sehingga termasuk berhak menerima zakat, karena tergolong orang kurang mampu.
Oleh karenanya, pemberian zakat pada fakir miskin bisa membantu perekonomian mereka. Minimal ada bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
3. Orang yang Terlilit Hutang
Orang yang terlilit hutang disebut dengan gharim. Mereka juga termasuk orang yang berhak menerima zakat fitrah dan dianjurkan membaca doa ketika menerima zakat .
Pertanyaannya, apakah semua orang yang terlilit hutang berhak menerima zakat? Jawabannya tentu saja tidak. Ada beberapa kriteria gharim yang termasuk golongan penerima zakat, seperti:
- Gharim limaslahati nafsi, yaitu orang yang terlilit hutang karena kemaslahatan dan kebutuhan hidup dirinya. Jadi mereka berhutang semata-mata demi kebutuhan dan keberlangsungan hidupnya.
- Gharim lil islahi dzatil bain, yaitu orang yang terlilit hutang untuk mendamaikan kelompok, manusia, atau suku.
Mereka yang berhutang ini haruslah benar-benar dalam keadaan miskin dan tidak mampu. Pun alasan berhutangnya bukan karena kemaksiatan ataupun kesenangan duniawi. Mereka tidak sanggup lagi untuk melunasi hutangnya karena tidak mampu bekerja dan sudah jatuh tempo.
4. Mualaf
Orang mualaf juga berhak menerima zakat. Mereka adalah orang-orang yang baru masuk Islam sehingga kehadirannya perlu disambut dengan kebaikan dan didukung penuh agar ketakwaannya semakin kuat.
Saat menerima zakat, orang yang mualaf juga dianjurkan membaca doa untuk para pemberi zakat fitrah. Ini sebagai bentuk pengajaran kepada mereka bahwa Islam adalah agama yang sangat menghargai kebaikan dari orang lain.
5. Hamba Sahaya
Hamba sahaya (riqab) yang dimaksud adalah budak. Budak adalah orang-orang telah membuat perjanjian untuk dipekerjakan dan mengabdi pada majikannya.
Pada zaman Rasulullah, banyak sekali orang-orang yang menjadi budak. Mereka mengabdikan dirinya kepada majikannya (orang-orang Quraisy) sehingga banyak dari mereka yang hidupnya tidak layak.
Oleh karena itulah, Islam sebagai agama pembawa kedamaian memerintahkan kepada umatnya untuk memberikan zakat kepada para budak agar bisa bebas dari penderitaan.
6. Amil Zakat
Amil adalah orang-orang yang bertugas mengurusi dan menyalurkan zakat. Mereka termasuk salah satu golongan penerima zakat, dan mereka juga harus membaca doa zakat fitrah saat menerimanya. .
Seorang amil yang diberi tanggung jawab mengurusi dan menyalurkan zakat, akan mendapatkan jatah setelah semua penerima sudah mendapatkannya secara merata. Jadi bisa dikatakan, amil adalah golongan terakhir dari orang yang berhak menerima zakat.
Mengapa amil zakat termasuk golongan yang berhak menerima zakat?
Seorang amil ini sedang melakukan tugas mulia, yakni mengurus dan menyalurkan zakat. Apa yang mereka kerjakan itu sama halnya dengan berperang di jalan Allah. Oleh karenanya, amil berhak menerima zakat sebagai ganti upah atas apa yang sudah mereka kerjakan meskipun amil tersebut adalah orang kaya.
7. Fii Sabilillah
Selanjutnya ada fii sabilillah yang berhak menerima zakat. Sabilillah ini adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah dengan cara berdakwah dan jihad menegakkan agama Islam.
Contohnya adalah pendakwah dan pendidik. Tidak hanya perorangan saja, yang termasuk sabilillah juga bisa berasal dari lembaga atau organisasi dengan kegiatan utamanya adalah menyebarkan agama Islam.
Contoh lembaga-lembaga tersebut seperti panti asuhan, lembaga pendidikan, madrasah diniyah, dan sebagainya.
8. Ibnu Sabil
Terakhir, ada ibnu sabil yang melakukan perjalanan jauh dengan tujuan kebaikan. Orang-orang seperti ini berhak menerima zakat karena perbekalannya mulai habis. Oleh karenanya, mereka sangat membutuhkan bantuan.
Namun, ada beberapa kriteria ibnu sabil yang bisa menerima zakat, yakni:
- Melakukan perjalanan bukan untuk kemaksiatan.
- Tidak punya harta lain lagi alias perbekalannya sudah habis.
- Tidak ada lagi yang memberikannya bantuan dan pinjaman.
Hikmah Membaca Doa Menerima Zakat Fitrah
Anjuran mendoakan pemberi zakat memberikan banyak hikmah dan manfaat kepada kita. Apa saja manfaat dan hikmah tersebut?
- Sebagai ucapan rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan.
- Mempererat hubungan persaudaraan dengan pemberi zakat.
- Mengikuti ajaran dan sunnah Nabi yang menyuruh umatnya untuk berbuat kebaikan dan membalas dengan kebaikan pula.
- Membentuk sikap terpuji dan berakhlak mulia pada diri sendiri.
Sudah Hafal Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah Ini?
Itulah bacaan doa saat menerima zakat fitrah. Mendoakan orang yang sudah berbuat baik kepada kita merupakan salah satu adab dan tata krama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Oleh karenanya, kita sebagai umat beliau harus meneladani akhlak dan perilaku Nabi semasa hidupnya.