Doa Takbiratul Ihram, Hukum, dan Tata Caranya dalam Salat

Makin Rajin

Doa Takbiratul Ihram

Umat muslim melakukan ibadah salat setiap hari karena hukumnya wajib.  Menghafal doa-doa yang ada di dalam gerakan salat menjadi penting karena salat hukumnya wajib. Berikut adalah penjelasan lebih dalam mengenai salat dan bacaannya termasuk doa takbiratul ihram dan iftitah.

Pengertian Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram adalah takbir pertama ketika memulai salat atau ibadah lainnya yang memerlukan takbiratul ihram. Takbiratul Ihram adalah bacaan wajib dalam salat karena termasuk dalam rukun salat. Bahkan salat dapat menjadi tidak sah jika tidak melakukan takbiratul ihram.

Bacaan Doa Takbiratul Ihram

Bacaan doa takbiratul ihram adalah takbir. Takbir adalah mengucapkan lafadz Allahu Akbar yang artinya Allah Maha Besar. Lalu, ihram sendiri artinya mengharamkan. Jadi, makna takbiratul ihram ini adalah takbir untuk mengharamkan dari hal-hal yang merusak salat, seperti makan, minum, berbicara, dan berpindah tempat.

Takbiratul ihram ini hanya dilakukan di awal salat saja. Sementara takbir-takbir di rakaat berikutnya adalah takbir intiqal, yaitu takbir perpindahan dari satu rakaat ke rakaat yang lainnya.

Tata Cara Membaca Doa Takbiratul Ihram

Seperti yang sudah kita bahas dan jelaskan sebelumnya, bahwa melakukan takbiratul ihram yaitu dengan membaca “Allahu akbar” yang artinya adalah Allah Maha Besar dan dengan cara mengucapkan takbir beserta mengangkat kedua tangan ke dekat telinga dan telapak tangan menghadap ke depan saat salat. 

Salat adalah rukun Islam yang kedua dan merupakan ibadah yang paling penting setelah membaca syahadat. Karena salat adalah salah satu ibadah sebagai sarana komunikasi antara hamba dan Tuhannya. 

Baca Juga:  10 Doa Pembuka Rezeki yang Bisa Diamalkan Setiap Hari

Doa takbiratul ihram dibaca secara lisan dan diikuti dengan membaca niat di dalam hati.

Rukun Sholat

Rukun salat adalah bacaan atau gerakan yang wajib ada dalam salat. Jika salah satu rukun ini tidak ada atau tidak kita lakukan, maka salat pun tidak sah juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi. Berikut beberapa rukun dalam salat.

1. Niat

Niat merupakan rukun pertama dalam salat. Salat wajib maupun sunnah mengharuskan untuk membaca niat sebelum memulai ibadah ini.

2. Membaca Doa Takbiratul Ihram

Kemudian, rukun kedua yaitu dengan membaca doa takbiratul ihram. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

Artinya: “Kunci atau pembuka salat adalah thaharah atau bersuci. Yang mengharamkan dari hal-hal di luar salat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” (HR. Abu Daud no 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no 275. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini Shahih sebagaimana Al-Irwa’ no 301). 

Doa takbiratul ihram ini tidak bisa digantikan dengan ucapan yang lainnya walaupun memiliki makna yang sama. Setelah membaca doa takbiratul ihram diiringi niat dalam hati, lalu diikuti dengan doa iftitah. Bacaan doa iftitah yaitu:

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: “Allah Maha Besar, Maha Sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian lah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.”

Baca Juga:  Kumpulan Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal dan Artinya

Lalu, apakah hukumnya membaca doa iftitah setelah doa takbiratul ihram? Hukum membaca doa iftitah adalah sunnah. Sunnah baik pada salat-salat sunnah maupun wajib. Walaupun doa iftitah hukumnya sunnah, namun doa ini memiliki makna yang sangat penting dan dalam. Makna tersebut yaitu:

  • Memuji dan mengagungkan Allah.
  • Memohon perlindungan dan pengampunan Allah.
  • Menjelaskan tujuan salat.
  • Memohon bantuan dan pertolongan.
  • Berharap rahmat dan karunia.

Kendati demikian, ada perbedaan pendapat mengenai pembacaan doa iftitah setelah doa takbiratul ihram. Dua ormas besar di Indonesia memiliki dua bacaan doa iftitah yang berbeda. 

Namun, Rasulullah SAW pernah membaca kedua doa tersebut saat salat. Kedua bacaan tersebut sama-sama memiliki makna yang penting dan baik. Dengan niat dan tujuan sama, yaitu menegakkan salat sesuai dengan perintah Allah dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. 

3. Berdiri Bagi yang Mampu

Bagi yang mampu dapat melaksanakan salat sambil berdiri, maka wajib menjalankannya dengan berdiri. Jika tidak, bisa dengan duduk. Jika dengan duduk masih tidak mampu (karena sakit atau cacat fisik), maka bisa dengan terlentang menghadap kiblat. Nabi Muhammad SAW bersabda:

صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ

Artinya: “Salatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakan dalam keadaan duduk. Jika masih tidak mampu lagi, maka kerjakan dengan tidur menyamping.” (HR. Bukhari no 1117, dari Imran bin Hushain).

Jika dengan posisi demikian masih terlalu sulit secara fisik, maka salat bisa hanya dengan menggunakan kedipan mata. 

4. Membaca Al-Fatihah

Rukun selanjutnya yaitu membaca Al-Fatihah yang hukumnya wajib karena merupakan salah satu dari rukun salat. Surat Al-Fatihah boleh langsung dibaca setelah membaca doa takbiratul ihram karena membaca doa iftitah hukumnya sunnah.

5. Ruku’, I’tidal, Sujud dan Duduk di antara Dua Sujud dengan Tuma’ninah

Rukun berikutnya yaitu ruku’. Ruku’ yaitu gerakan membungkukkan badan membentuk sudut 90 derajat. Rukun selanjutnya yaitu tuma’ninah. Tuma’ninah adalah berhenti sejenak dalam salat. Ruku’ harus dengan tuma’ninah agar salat tetap sah.

Baca Juga:  Sholawat Mughrom: Teks Arab, Latin, Arti, & Keutamaannya

Rukun selanjutnya yaitu i’tidal setelah ruku’ dan tuma’ninah. I’tidal yaitu berdiri tegak menghadap kiblat. Rukun selanjutnya yaitu sujud disertai tuma’ninah. Sujud dilakukan setelah gerakan i’tidal dan harus disertai dengan berhenti sejenak. Setelah sujud, selanjutnya yaitu duduk di antara dua sujud dan tuma’ninah

6. Tasyahud Akhir dengan Tuma’ninah dan Membaca Shalawat Nabi

Tasyahud akhir dilakukan dengan duduk tasyahud disertai tuma’ninah. Dalam beberapa salat yang memiliki rakaat lebih dari dua, terdapat tasyahud awal dan tasyahud akhir. Akan tetapi, hanya tasyahud akhir yang merupakan rukun wajib untuk melakukan salat. 

Dalam duduk tasyahud akhir, kita membaca doa dan wajib untuk membaca shalawat Nabi. Shalawat Nabi ada dalam bacaan doa pada saat duduk tasyahud akhir.

7. Salam

Setelah membaca shalawat Nabi, kemudian salam. Salam adalah gerakan terakhir sebagai tanda untuk mengakhiri salat.

8. Urut

Rukun yang terakhir adalah urut dalam melaksanakan rukun-rukun salat. Semua gerakan dalam salat harus urut mulai dari niat sampai salam.

Sudah Tahu Cara Membaca Doa Takbiratul Ihram dalam Salat?

Salat adalah ibadah yang wajib bagi seluruh umat muslim. Di dalam salat terdapat bacaan-bacaan doa yang beragam. Ada yang wajib dan ada pula bacaan yang sunnah ketika kita membacanya. 

Doa takbiratul ihram adalah doa yang wajib dibaca dan tidak bisa digantikan dengan lafadz lain walaupun artinya sama. Sedangkan doa iftitah hukum bacaannya sunnah, boleh membacanya saat salat wajib maupun sunnah. 

Kemudian, bacaan doa iftitah ada dua macam bacaan yang berbeda. Kedua bacaan tersebut pun sama secara makna istilah dan tujuan, karena Nabi Muhammad SAW pernah membaca keduanya saat salat.

Baca artikel Akuratnews.com lainnya di Google News.

Disclaimer

Artikel terkait aplikasi versi modifikasi atau MOD APK yang dibagikan Tim Akuratnews.com hanya bersifat reviews saja yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan para pembaca. Kami tidak menyarankan anda untuk mendowload file yang bersifat ilegal. Kami juga tidak bertanggung jawab atas segala risiko dan bahaya yang bisa terjadi pada perangkatmu. Penggunaan aplikasi versi modifikasi atau MOD APK bisa merugikan pengembang dari segi materi dan sebagainya.

Artikel Terkait