Bagi sebagian umat muslim di Jawa Timur, membaca sholawat Jibril pada prosesi tahlilan sudah menjadi hal yang umum dan biasa. Sayangnya, masih saja banyak yang belum mengenalnya, padahal sangat akrab di telinga ketika di lantunkan.
Penasaran bunyi, arti, anjuran mengamalkan, dan keutamaannya? Yuk, belajar dari artikel ini!
Mengenal Sholawat Jibril
Pada dasarnya, sholawat ini merupakan salah satu bentuk pujian dan kalimat thoyyibah yang cukup populer dan sangat dianjurkan oleh para alim ulama. Apalagi bunyi sholawat ini cukup familiar dan cukup pendek, jadi sangat memorable bagi sebagian besar umat muslim.
Dalam salah satu karya M. Ramli Husein Khalil (33 Sholawat), nama sholawat Jibril diambil karena yang pertama melafadzkannya adalah Malaikat Jibril (saat memberikan pengajaran kepada Rasulullah).
Selain bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW, sebenarnya dalam sholawat ini juga terkandung doa kepada Allah untuk beliau serta keluarga dan para sahabatnya. Walaupun kalimatnya pendek, namun menurut beberapa ulama, mengamalkannya mendatangkan banyak keistimewaan tersendiri.
Bunyi Sholawat Jibril
Untuk bunyi dari sholawat ini sendiri sebenarnya cukup pendek dan pastinya sangat akrab di telinga, Anda bisa mengamalkan sholawat dengan bunyi:
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Shollallahu ‘ala Muhammad.
Artinya: Semoga Engkau (Allah) berikan rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW.
Namun, untuk menyempurnakannya, Anda bisa menambahkan satu bait lagi yang berbunyi:
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shollallahu ‘alayhi Wasallam.
Artinya: Semoga Engkau (Allah) berikan rahmat-Mu kepada junjungan kami Rasulullah Muhammad SAW.
Biasanya, diucapkan beberapa kali setelah dzikir atau tahlil, lalu ditutup dengan bacaan:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Allohumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadiwwa’alaa aali sayyidinaa muhammadiwwasallimu tasliima.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya serta ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya (Muhammad).”
Selepas bacaan ini, biasanya bisa Anda tambahkan dengan pembacaan doa dan fatihah.
Anjuran Sholawat Jibril
Banyak mazhab dan alim ulama yang menganjurkan pengamalan sholawat ini sesering mungkin. Bahkan, dalam beberapa ajaran, sholawat ini dianjurkan dibaca sebanyak 1.000 kali/hari secara akumulasi. Kalimatnya yang pendek dan mudah Anda lafalkan, membuatnya sangat mungkin untuk dijalankan.
Walaupun tidak sebanyak 1.000 kali, namun Anda masih bisa mengamalkan semampunya tanpa memberatkan sebelum doa setelah shalat fardhu. Hal ini sejalan dengan ajakan bersholawat yang diturunkan langsung oleh Allah, pada salah satu ayat yang berbunyi:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Innallaha wamala-ikatahu yusholluuna ‘alannabiyyi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu ‘alayhi wasallimuu tasliimaa
Artinya: “Sesungguhnya, Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad SAW). Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi (Muhammad SAW) dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab:56)
Dari ayat ini, sudah seharusnya umat muslim menjalankan amalan sholawat Jibril atau yang lainnya, dengan harapan mendapatkan syafaat di hari akhir kelak. Serta secara lillah hita’ala menjalankannya demi mendapat ridho Alloh SWT di dunia dan akhirat.
Hal ini sejalan dengan salah satu riwayat yang mengisahkan percakapan antara Nabi Muhammad dengan sahabatnya Ubay bin Ka’ab RA. Kira-kira bunyi riwayat tersebut adalah:
“Ubay RA: “Wahai Rasulullah, aku ini ingin memperbanyak bershalawat kepadamu. Kira-kira harus berapa banyak?”
Nabi SAW: “Terserah engkau.”
Ubay RA: “Bagaimana kalau seperempat (menurut beberapa ulama mengacu pada hari, beberapa lainnya jumlah mulai dari 1000 – 5000 kali)?”
Nabi SAW: “Seandainya engkau tambah, niscaya lebih baik bagimu.”
Ubay RA: “Bagaimana jika setengah?”
Nabi SAW: “Terserah, tapi jika engkau tambah, itu lebih baik bagimu.”
Ubay RA: “Bagaimana jika 2/3?”
Nabi SAW: “Terserah, tapi jika kau tambah, itu lebih baik bagimu.”
Ubay RA: “Jika demikian, aku jadikan seluruhnya untuk berselawat untukmu’
Nabi SAW pun bersabda: “Jika demikian, kesedihanmu akan sirna dan dosa-dosamu akan terampuni.” (HR. At-Tirmidzi no. 2457).
Keutamaan Mengamalkan Sholawat Jibril
Sholawat ini menjadi salah satu yang paling dianjurkan oleh para alim ulama, karena memiliki beberapa keutamaan, seperti:
1. Terhindar dari Rasa Sedih dan Depresi (Stress)
Mengamalkan sholawat pada Nabi SAW, memang memberikan ketenangan hati. Apalagi sholawat satu ini termasuk salah satu yang pertama di ucapkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga, punya tempatnya tersendiri di sisi Allah.
2. Sembuh dari Penyakit
Dalam beberapa riwayat, sholawat satu ini juga dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, baik fisik maupun hati. Walaupun pada dasarnya kesembuhan adalah hak prerogatif Allah, namun amalan ini patut Anda coba.
3. Dipertemukan dengan Nabi Muhammad
Keistimewaan lain dari amalan ini adalah kesempatan bertemu dengan Nabi SAW dalam mimpi dan mendapatkan syafaatnya di hari akhir. Bahkan, kisah ini terdokumentasi dalam salah satu riwayat yang berbunyi:
“Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki Syiria datang kepada Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa ayahnya telah renta dan buta, namun ingin melihat beliau. Lalu, disarankan untuk membaca sholawat Jibril. Kemudian, ia dapat melihat Nabi Muhammad di dalam mimpinya, bahkan bisa meriwayatkan hadits dari beliau” (HR As-Sakhari).
4. Terbukanya Pintu Rahmat
Harapan umat muslim dalam menjalani hari dan beribadah adalah untuk mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah SWT. Maka dari itulah, para alim ulama selalu menganjurkan supaya rutin membaca sholawat ini, karena mampu membuka 70 pintu rahmat, sesuai dengan hadis yang berbunyi:
“Barang siapa membaca sholawat Jibril, maka ia telah membuka 70 pintu rahmat untuk dirinya, dan Allah akan menitipkan cinta-Nya pada hati manusia, sehingga mereka tidak akan marah kepadanya. Kecuali orang yang menyimpan kemunafikan dalam hatinya” (HR. Imam Syahroni).
5. Membuka Pintu Rezeki
Tak hanya pintu rahmat, dalam beberapa hadis, para ulama juga mempercayai amalan ini juga mampu membuka pintu rezeki. Hal ini bahkan sering kali ulama besar anjurkan, dengan beberapa sumber yang menyertakan dalil dengan bunyi:
“Barangsiapa membaca sholawat Jibril sebanyak 5000 kali sehabis salat Dhuha, niscaya Allah akan mencukupi kebutuhannya dan uang akan “datang” kepadanya atas izin Allah SWT” (Bi iznillah, Wallahu A’lam).
Hadis tersebut juga terdukung dengan salah satu ijazah dari guru besar Habis Umar Bin Hafidz, yang menganjurkan mengamalkan istighfar 100 kali dan sholawat ini sebanyak 1000 kali. Khususnya setiap pagi dan malam hari secara rutin untuk memperlancar rezeki.
6. Diangkat Derajatnya
Keutamaan lain dari membaca sholawat Jibril ini adalah dapat diangkat derajatnya, bahkan terhapus 10 keburukannya. Hal ini sejalan dengan hadis yang berbunyi:
“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bersholawat kepadanya sebanyak 10 kali dan menghapus 10 kejelekan darinya dan mengangkat derajatnya.” (HR. An Nasa’i).
Sudah Tahu Seberapa Istimewa Amalan Sholawat Jibril?
Jadi, sholawat Jibril adalah sholawat yang pertama kali Malaikat Jibril ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang memberikan keutamaan seperti terhindar dari perasaan sedih hingga terangkat derajatnya.
Dari penjelasan tersebut, kini Anda paham kenapa banyak ulama yang menganjurkan amalan ini rutin Anda jalankan. Terkait jumlah dan waktunya Anda bisa lakukan sesuai kemampuan masing-masing. Niatkan dengan ikhlas, niscaya Allah akan memberikan yang terbaik, sesuai apa yang Anda butuhkan!
