Nabi Musa merupakan salah seorang Nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Gelar tersebut tersemat karena beliau mempunyai keteguhan hati yang luar biasa. Doa Nabi Musa juga senantiasa terucap kepada Allah SWT dalam berbagai keadaan dan situasi.
Selain itu, Nabi Musa juga dikenal sebagai utusan Allah yang diperintahkan untuk membimbing Fir’aun dan Bani Israil di Mesir. Dalam keadaan tersebut beliau sering memohon petunjuk, ampunan, sampai memohon perlindungan. Doa-doa Nabi Musa tertulis dalam Al-Qur’an sehingga kaum muslim dapat dengan mudah mengamalkannya.
Mengenal Sosok Nabi Musa
Nabi Musa adalah salah satu Nabi yang dihormati dalam agama Islam. Nabi Musa memiliki peran sentral dalam kitab suci agama Yahudi, yaitu Kitab Taurat, serta juga muncul dalam Al-kitab Kristen dalam bagian Perjanjian Lama. Selain itu, penghormatan kepada beliau sebagai Nabi dalam agama Islam tercantum dalam Al-Qur’an.
Nabi Musa lahir pada masa ketika orang Israel menjadi budak di Mesir. Menurut kisah Al-kitab, Nabi Musa dibuang oleh ibunya ke Sungai Nil hingga kemudian dayang di istana Fir’aun menemukan bayi Nabi Musa. Selanjutnya, beliau dibawa ke istana dan diangkat menjadi anak oleh istri Fira’un.
Nabi Musa tumbuh dalam lingkungan istana Fira’un, namun kemudian mendapatkan panggilan dari Allah untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Allah memerintahkan Nabi Musa untuk menghadap kepada Fira’un dan meminta pembebasan bangsa Israel.
Setelah serangkaian mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa dan bencana yang diturunkan oleh Allah, Fira’un akhirnya membebaskan bangsa Israel. Nabi Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dalam peristiwa yang dikenal sebagai “Keluarnya bangsa Israel dari Mesir” atau “Eksodus”.
Selama perjalanan menuju Tanah Kanaan, Nabi Musa menerima Taurat atau hukum Allah yang diwahyukan kepadanya di Gunung Sinai. Taurat berisi aturan moral, etika, dan hukum yang menjadi dasar bagi ajaran Yahudi. Selain itu, Nabi Musa juga memiliki beberapa doa yang dapat mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Nabi Musa
Dalam setiap peristiwa yang Nabi Musa alami, beliau seringkali memohon kepada Allah. Tentunya kisah Nabi Musa sangat memberikan inspirasi kepada kaum muslim. Begitu pula dengan doa beliau yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa doa Nabi Musa dalam Al-Qur’an:
1. Doa Memohon Dipermudah Segala Urusan
Ketika Nabi Musa memohon kepada Allah untuk membukakan dadanya dan mempermudah tugasnya, kita dapat belajar untuk memohon kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap kebenaran.
Berikut adalah doa Nabi Musa untuk memohon kebaikan yang terdapat dalam Surah Thaha, ayat 25-28:
﴿ قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ ﴾
25. Dia (Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
﴿ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ ﴾
26. Mudahkanlah untukku urusanku,
﴿ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ ﴾
27. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
﴿ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ ﴾
28. Agar mereka mengerti perkataanku.
2. Doa Perlindungan dari Orang-Orang Zalim
Nabi Musa berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari tindakan oleh orang-orang zalim. Kita juga bisa memohon perlindungan Allah dari segala bentuk ketidakadilan dan kezaliman yang mungkin kita alami.
Doa Nabi Musa untuk meminta perlindungan dari orang-orang zalim terdapat dalam Surah Al-Qasas, ayat 21, sebagai berikut:
﴿ فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ ۖقَالَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ ﴾
21. Maka, keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut dan waspada. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
3. Doa Memohon Kehadiran dan Dukungan Allah
Ketika Nabi Musa dan saudaranya, Nabi Harun, diperintahkan untuk menghadap Fir’aun yang zalim, mereka memohon kepada Allah untuk senantiasa bersama mereka dan memberikan kekuatan.
Kita juga bisa memohon kehadiran dan dukungan Allah dalam menghadapi tantangan hidup. Doa Nabi Musa untuk memohon kehadiran Allah tercantum dalam Surah Asy-Syu’ara, ayat 13-15:
﴿ وَيَضِيْقُ صَدْرِيْ وَلَا يَنْطَلِقُ لِسَانِيْ فَاَرْسِلْ اِلٰى هٰرُوْنَ ﴾
13. Dadaku terasa sempit dan lidahku kelu. Maka, utuslah Harun (bersamaku). Nabi Musa as memohon agar Harun as diangkat menjadi rasul untuk membantunya.
﴿ وَلَهُمْ عَلَيَّ ذَنْۢبٌ فَاَخَافُ اَنْ يَّقْتُلُوْنِ ۚ ﴾
14. Aku berdosa terhadap mereka. Maka, aku takut mereka akan membunuhku. Nabi Musa as merasa berdosa kepada orang-orang Mesir karena pernah membunuh salah seorang di antara mereka tanpa sengaja sebelum menjadi Nabi.
﴿ قَالَ كَلَّا ۚفَاذْهَبَا بِاٰيٰتِنَآ اِنَّا مَعَكُمْ مُّسْتَمِعُوْنَ ۙ ﴾
15. Dia (Allah) berfirman, “Tidak (mereka tidak akan dapat membunuhmu). Maka, pergilah berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat). Sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan)”.
4. Doa untuk Kekuatan dan Bantuan
Pada saat Nabi Musa dan kaumnya terjebak di depan laut, Nabi Musa berdoa kepada Allah untuk membukakan laut sehingga mereka bisa melewatinya dengan selamat.
Kejadian tersebut tentunya memberikan pelajaran kepada kita untuk selalu berharap pada kekuatan Allah dalam menghadapi situasi yang tampaknya tak mungkin. Doa Nabi Musa untuk meminta kekuatan dan bantuan tercantum dalam Surah Asy-Syu’ara, ayat 61-63, sebagaimana berikut:
﴿ فَلَمَّا تَرٰۤءَا الْجَمْعٰنِ قَالَ اَصْحٰبُ مُوْسٰٓى اِنَّا لَمُدْرَكُوْنَ ۚ ﴾
61. Ketika kedua golongan itu saling melihat, para pengikut Musa berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.”
﴿ قَالَ كَلَّا ۗاِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ ﴾
62. Dia (Musa) berkata, “Tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan menunjukiku.”
﴿ فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ ﴾
63. Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar.
5. Doa Kesabaran dan Pengampunan
Setelah melakukan kesalahan karena memukul manusia lain, Nabi Musa berdoa kepada Allah untuk memberinya ampunan dan mengajarkan kesabaran dalam menghadapi cobaan.
Situasi seperti ini harusnya dapat mengingatkan kita akan pentingnya memohon pengampunan dan belajar dari kesalahan yang telah kita perbuat. Berikut adalah doa Nabi Musa untuk meminta kesabaran dan pengampunan dalam Surah Al-Qasas, ayat 15-16:
﴿ وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ ﴾
15. Dia (Musa) masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah. Dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki yang sedang berkelahi, seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari golongan musuhnya (kaum Firʻaun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk (mengalahkan) orang yang dari golongan musuhnya. Musa lalu memukulnya dan (tanpa sengaja) membunuhnya. Dia berkata, “Ini termasuk perbuatan setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan.” Menurut sebagian mufasir, kota itu adalah Memphis yang terletak di Mesir bagian utara.
﴿ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ﴾
16. Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Dia (Allah) lalu mengampuninya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Doa adalah Cara untuk Berkomunikasi dengan Allah Ta’ala
Dari doa Nabi Musa yang tertulis dalam Al-Qur’an, kita juga dapat mengetahui kisah perjalanan hidup beliau, sehingga terucap doa-doa tersebut. Kita dapat memanjatkan doa dengan niat yang ikhlas kepada Allah SWT, untuk memohon bimbingan, perlindungan, dan mendapat berkah dalam segala aspek kehidupan.
