Saat memasuki jalur itu, suguhan pemandangan indah tiada tara, di setiap sudut, terdapat banyak batu besar dengan bentuk dan keunikan masing-masing.
Batunya besar yang paling besar, mungkin tingginya bisa mencapai lebih dari 5 meter, dan terukir guratan-guratan yang tidak sama antara satu dan lainnya.
Bebatuan di komplek itu membentuk morfologi unik, yang dikenal sebagai tor granit. Dalam satu batu, terdapat gradasi warna putih, abu-abu, hitam, hingga merah kecokelatan.
Beberapa di antaranya ditumbuhi rumput, dengan pohon hijau dan bunga merah di sekelilingnya, menciptakan pemandangan yang tiada tara.
Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang seperti batok kura-kura yang landai, kepala ikan hiu, belimbing, kapal terbalik dan berbagai macam lainnya.
Pemandangan seperti ini akan memanjakan pelancong, dari ujung bukit, hingga ke bawah. Dan dari sini juga, pelancong bisa melihat Pulau Senua berpasir putih, yang juga menjadi bagian dari Geopark Natuna.
Sebenarnya, dari atas bukit pelancong sudah dapat menikmati keindahan alam. Bagi pelancong yang tidak kuat turun menyusuri bukit, berada di atas saja sudah cukup sebenarnya.
Bagi yang kuat, maka setiap sudut perjalanan menuju ke bawah, menyuguhkan pemandangan luar biasa.
Meski belum ada tempat duduk untuk menikmati panorama, namun pelancong tidak perlu khawatir. Banyak batu besar dengan permukaan datar, yang bisa dijadikan tempat berdiri, duduk, bahkan selonjoran.
Batu-batu datar seperti ini menghadap ke lanskap Tanjung Senubing. Tidak hanya satu, namun ada di beberapa sudut jalan menuju ke bawah.