LKSP : Survey Responden Menilai Reuni 212 Wujudkan Misi Kebangsaan dan Keagamaan Secara Selaras
Jakarta, Akuratnews.com - Reuni 212 yang dihelat di sekitar kawasan Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat pada Senin (2/12) lalu dimulai dari shalat tahajud berjamaah pada pukul 03.00 dini hari, shalat subuh berjamaah, membaca zikir dan doa/shalawat, hingga mendengarkan ceramah sampai jam 09.00 pagi, sekitar enam jam, yang dihadiri ratusan ribu orang dari berbagai wilayah tanah air hingga warga diaspora dari mancanegara, memang tak dapat dipungkiri telah menjadi gerakan sosial karena dilakukan secara ajeg selama tiga tahun terakhir yang melibatkan massa dalam jumlah besar, bahkan para peserta rela berada di lapangan terbuka sekitar Monas, dimana sehari sebelumnya telah diguyur hujan deras.
Menyikapi gerakan sosial tersebut, Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) tertarik untuk menggelar Quick Survey, pada 2 Desember 2019 lalu, terhadap 210 responden di Monas, dengan Metode Available Sampling, dimana Responden yang terjangkau dilokasi, dipilih dan diwawancara secara acak, yang berasal dari sejumlah daerah yakni Banjarmasin,Maluku Utara,Solo/Yogya, Palembang, Tangerang Banten,Jawa Barat,Depok,Bogor,Bekasi,DKI Jakarta.
Dilakukannya Quick Survey tersebut oleh LKSP untuk mengetahui persepsi responden, karena dalam acara Reuni 212 tidak hanya warga Muslim saja yang berpartisipasi, melainkan sejumlah warga non-Muslim juga hadir, untuk mengetahui bagaimana suasana aksi massa yang dinilai pengamat telah membangkitkan politik identitas atau populisme Islam itu, sehingga perlu diteliti secara mendalam, karena keistimewaan dari Reuni 212, bukan hanya kemampuan dalam memobilisasi massa dalam jumlah besar saja yang berhasil dihelat, bahkan mampu dan sukses untuk menghadirkan tokoh-tokoh publik vokal, yang poin utamanya adalah menyampaikan pesan damai dan ketertiban umum yang langka ditampilkan.
Adapun Sejumlah tokoh nasional yang hadir dalam acara akbar tersebut, diantaranya Wakil Ketua MPR RI (Hidayat Nur Wahid), anggota DPR RI (Fadli Zon dan Mardani Ali Sera), Titiek Hediati (Partai Berkarya), Nur Asiah Uno (isteri mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno), yang ikut bergabung dan melebur bersama para Ulama dan Habib pengurus FPI dan Persatuan Alumni 212, dengan bintang panggungnya yakni Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang turut memberikan sambutan, selain Habib Rizieq Shihab (Imam Besar FPI) yang menyampaikan sambutanna melalui video conference.
Dari survey yang dilakukan mayoritas responden, yakni 133 orang (53,8 persen) mengetahui acara Reuni 212 dari kanal media sosial (Whats App, Facebook, dll), ada pula yang mendapat informasi dari teman 36 orang (17,1 persen) atau keluarga 33 orang (15,7 persen), dan Informasipun menyebar cepat dan langsung ke alat komunikasi personal,sehingga memperkuat sikap pribadi.
Adapun alasan responden menghadiri Reuni 212 sebagian besar (31,4 persen) karena inisiatif pribadi, 26,7 persen responden hadir untuk reuni bersama teman-teman, dan 17,1 persen untuk mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW karena pihak panitia memang meminta izin penyelenggaraan Maulid Akbar kepada pihak keamanan, dan yang menariknya adalah ada 17,1 persen responden yang memberikan alasan lain, yakni prihatin dengan kondisi umat/bangsa serta ingin menjalin silaturahim/persatuan dengan sesama warga, dan sejumlah alasan tersebut sama sekali tidak ada yang mengarah terhadap pembentukan politik identitas, apalagi yang bersifat sektarian/aliran.
Komentar