Niat Mandi Wajib dan Tata Caranya, Bagi Muslim Pria dan Wanita

Makin Rajin

Niat Mandi Wajib dan Tata Caranya, Bagi Muslim Pria dan Wanita

Mandi wajib (mandi besar) adalah suatu kewajiban bagi umat Muslim untuk membersihkan diri dari keadaan junub atau hadats besar, seperti setelah haid, ejakulasi, atau hubungan seksual. Nah pertanyaannya, bagaimanakah bacaan niat mandi wajib, baik bagi pria maupun wanita?

Apa Itu Mandi Wajib?

Mandi wajib merupakan salah satu bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan niat khusus untuk membersihkan diri setelah mengalami beberapa hal, seperti haid dan nifas, bersenggama, atau mandi basah. Tujuan dari mandi mandi wajib ini adalah untuk menyucikan jiwa dan tubuh, sebelum beribadah. 

Misalnya, sebelum melaksanakan shalat, tapi masih dalam keadaan junub, maka shalatnya dianggap tidak sah. Anda harus melakukan mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu sebelum menunaikan shalat. Begitu juga jika ingin melakukan praktik ibadah lain, seperti membaca Al-Quran, berpuasa, dll.

Sebab Mandi Wajib 

Sebelum mengetahui tentang niat mandi wajib, pahamilah terlebih dahulu apa saja sebabnya. Faktor yang menjadi penyebab seorang muslim harus mandi wajib bisa bermacam-macam, di antaranya:

1. Berhubungan Intim

Salah satu penyebab utama yang mengharuskan seorang muslim untuk mandi wajib adalah berhubungan suami istri, baik itu keluar air mani maupun tidak. Faktor penyebab ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. Artinya adalah sebagai berikut:

Baca Juga:  Doa Khatam Quran dan Keutamaan Mengkhatamkan Al-Qur’an

Seorang pria bertanya kepada Nabi Muhammas SAW tentang seorang pria yang menyetubuhi istrinya, akan tetapi tidak sampai keluar air mani, “Apakah keduanya harus mandi junub?” Aisyah yang kala itu duduk di samping Nabi SAW lantas mendengar beliau bersabda, “Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (Aisyah), namun tidak keluar mani, namun kemudian kami pun mandi (junub)”.

2. Selesai Masa Menstruasi atau Nifas

Penyebab mandi wajib ini khusus bagi wanita, yaitu sudah selesai masa menstruasi atau nifasnya (darah yang keluar setelah melahirkan). Jika seorang wanita muslim sudah tidak keluar lagi darah haid atau nifasnya, alias sudah bersih, maka wajib baginya untuk melakukan mandi junub atau mandi besar.

Jika tidak melakukan mandi junub tersebut sebelum melakukan praktik ibadah, maka akan sia-sia amal ibadah yang ditunaikannya. Ketentuan ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Bukhari, yang artinya:

Dari Aisyah R.A, mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Fatimah binti Abi Hubaisy, “Jika kamu datang haid, maka wajib bagimu meninggalkan shalat. Tapi, jika darah haid sudah berhenti, maka wajib bagimu untuk mandi dan mendirikan shalat.” 

3. Keluar Air Mani

Seorang pria muslim wajib mengetahui niat mandi wajib dan mengamalkannya, jika keluar air mani, baik itu karena bersetubuh maupun tidak. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Q.S Al-Maidah ayat 6 yang artinya, “Dan apabila kamu junub, maka mandilah.”

4. Mengalami Mimpi Basah

Sebab mandi wajib ini juga berlaku bagi pria muslim. Pasalnya, mimpi basah lebih umum terjadi pada pria yang sudah memasuki masa akil baligh atau dewasa. Adapun ketentuan ini terdapat dalam hadits hasan, sebagai berikut:

Dari Aisyah R.A berkata, bahwasannya Nabi Muhammad SAW pernah ditanyai tentang seorang pria yang mendapati dirinya basah, sementara ia tidak ingat telah bermimpi. Lantas, Nabi SAW menjawab, ‘Dia wajib mandi’, Kemudian beliau juga ditanyai tentang seorang pria yang bermimpi, tapi tidak mendapati dirinya basah, di situ Nabi SAW menjawab. ‘Dia tidak wajib mandi’.

Meskipun lebih umum dialami oleh pria, namun ada kemungkinan juga wanita mengalami mimpi basah. Lantas, apakah ketentuan di atas juga berlaku bagi wanita yang mengalaminya? Jawabannya adalah, iya. Sebagaimana H.R Bukhari nomor 282 dan Muslim Nomor 313, yang artinya sebagai berikut:

Baca Juga:  Doa Takbiratul Ihram, Hukum, dan Tata Caranya dalam Salat

Ummu Sulaim yang merupakan istri Abu Thalhah pernah datang menemui Nabi Muhammad SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah hukumnya wajib bagi wanita untuk mandi, jika ia bermimpi?” Kemudian, Rasulullah menjawab, “Ya, jika ia melihat air (mendapati dirinya basah)”.

5. Mualaf

Bagi orang yang baru masuk agama Islam atau menjadi mualaf, juga wajib untuk mandi junub. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Daud dan An-Nasa’i, yang artinya:

“Aku pernah mendatangi Rasulullah SAW. Aku berniat masuk Islam, lantas beliau memerintahkanku untuk mandi dengan air dan bidara.”

Niat Mandi Wajib Bagi Pria Maupun Wanita Muslim

Setiap ibadah, wajib diawali dengan niat. Nah, berikut ini niat mandi wajib atau mandi junub:

1. Niat Mandi Setelah Berhubungan Suami Istri

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta’aala.

Artinya: Saya berniat mandi besar (junub) untuk menghilangkan hadas besar, wajib karena Allah ta’ala.

2. Niat Mandi Wajib Setelah Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal haidil lillaahi ta’aala

Artinya: Saya berniat mandi besar (junub) untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah ta’ala.

2. Niat Mandi Setelah Masa Nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsin nifaasi lillaahi ta’aala

Artinya: Saya berniat mandi besar (junub) untuk membersihkan hadas besar dari nifas, karena Allah ta’ala.

2. Niat Mandi Wajib Pria Setelah Berhubungan Intim atau Keluar Air Mani

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِمِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Baca Juga:  Bacaan Doa Masuk WC/Toilet Lengkap Arab, latin Beserta Artinya

Latin: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati fardhal lillaahi ta’aala.

Artinya: Saya berniat mandi untuk mensucikan hadas besar dari jinabah, wajib karena Allah ta’ala.

Tata Cara Mandi Wajib

Setelah mengetahui niat mandi wajib untuk pria maupun wanita, berikut ini tata cara melakukannya:

  • Membaca niat mandi junub.
  • Mencuci kedua tangan tiga kali.
  • Bersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor (biasanya di sekitar kemaluan).
  • Mencuci tangan kembali.
  • Berwudhu.
  • Membasahi kepala dengan menyiramnya sebanyak 3 kali menggunakan air hingga ke pangkal rambut.
  • Menguraikan rambut dengan cara menyela-nyelanya menggunakan jari-jari tangan (wajib bagi pria).
  • Mengguyur anggota badan sebelah kanan dengan air sebanyak tiga kali.
  • Guyur juga anggota tubuh kamu sebelah kiri sebanyak tiga kali.
  • Gosok atau bersihkan badan sebanyak tiga kali, terutama di bagian-bagian lipatan, seperti lutut, ketiak, dll.
  • Bersihkan atau bilas kaki hingga mata kaki sebanyak tiga kali.
  • Lanjutkan mandi seperti biasanya.

Apakah Mandi Wajib Harus Keramas Pakai Shampo?

Jawabannya adalah tidak wajib. Pasalnya, tidak ada dalil shahih, fatwa ulama, atau kajian fiqih manapun yang menjelaskan bahwa mandi wajib itu harus keramas. Jadi, tidak perlu menggunakan sabun maupun shampo untuk mandi wajib atau mandi junub, sebab kedua hal tersebut tidak ada hubungannya.

Bolehkah Sebelum Mandi Wajib Tidak Berwudhu?

Sunnah hukumnya bila melakukan wudhu sebelum mandi wajib. Jadi, apabila kamu tidak mengerjakannya, maka tidak akan berdosa.

Kini, Kamu Tahu Bacaan Niat Mandi Wajib!

Kesimpulannya, mandi wajib adalah salah satu keharusan bagi pria maupun wanita untuk membersihkan diri sesudah haid, berhubungan intim, mimpi basah, keluar cairan dari kemaluan, maupun saat baru masuk Islam. Tentunya, saat mandi, Anda perlu melantunkan atau membaca niat dalam hati demi sahnya mandi junub. 

Perintah mandi wajib juga bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri sebelum beribadah kepada Allah SWT.

Baca artikel Akuratnews.com lainnya di Google News.

Disclaimer

Artikel terkait aplikasi versi modifikasi atau MOD APK yang dibagikan Tim Akuratnews.com hanya bersifat reviews saja yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan para pembaca. Kami tidak menyarankan anda untuk mendowload file yang bersifat ilegal. Kami juga tidak bertanggung jawab atas segala risiko dan bahaya yang bisa terjadi pada perangkatmu. Penggunaan aplikasi versi modifikasi atau MOD APK bisa merugikan pengembang dari segi materi dan sebagainya.

Artikel Terkait